Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) optimistis kinerja operasional dan keuangan tahun ini dan ke depannya dapat membaik.
Direktur Utama Archi Indonesia Rudy Suhendra mengungkapkan, produksi tahun ini memang berpotensi lebih rendah ketimbang raihan tahun lalu.
Seperti diketahui, adanya insiden bencana alam pada salah satu pit milik ARCI di awal tahun ini membuat manajemen memproyeksikan penurunan produksi sekitar 25% dibandingkan raihan tahun 2021 lalu.
Pada tahun lalu, ARCI membukukan produksi emas sebesar 194,4 kilo ons. Demi menjaga kinerja, sejumlah upaya eksplorasi telah dan sedang dilakukan oleh ARCI.
"Kami berharap dengan berbagai langkah strategis yang kami telah lakukan pada tahun 2021, serta beberapa rencana bisnis pada tahun 2022, kami dapat kembali mencatatkan kinerja operasional yang lebih baik di tahun-tahun mendatang, serta akan berdampak positif kepada kinerja keuangan kami," terang Rudy kepada Kontan.co.id, Kamis (28/4).
Baca Juga: Archi Indonesia (ARCI) Anggarkan Capex Hingga US$ 50 Juta, Ini Rincian Penggunaannya
Meski tak merinci mengenai besaran target. Yang terang sejumlah fokus untuk tahun ini meliputi, optimalisasi penuh aktivitas penambangan di pit Toka, Kopra dan Alaskar yang baru dan memastikan pit yang terdampak bencana untuk dapat beroperasi kembali sesuai jadwal.
Selain itu, ARCI juga bakal melanjutkan implementasi langkah-langkah strategis untuk efisiensi biaya. Terutamanya biaya aktivitas penambangan dan pengolahan serta memastikan keberlangsungan aktivitas eksplorasi di wilayah Koridor Barat serta identifikasi target-target Brownfield dan Greenfield lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Mineral dan Cadangan Bijih.
"(Juga) mengejar bisnis pemurnian (refinery) sebagai bagian dari visi Archi untuk menjadi perusahaan tambang emas yang terintegrasi," pungkas Rudy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News