Sumber: Antara | Editor: Uji Agung Santosa
SURABAYA. Pemerintah Provinsi Jawa Timur memprediksikan pembangunan jalur rel ganda kereta api yang menghubungkan Surabaya dengan Solo selesai pada 2018, lebih cepat dari estimasi semula sekitar lima tahun.
"Kondisi ini dipengaruhi kesiapan dan konsep yang matang untuk pembangunan jalur kereta api yang akan dimulai pada tahun ini," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi (Bappeprov) Jatim Fatah Jasin kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Pihaknya menilai konsep pembangunan jalur ganda itu dianggap sudah matang, termasuk studi kelayakan dari pembangunan, sehingga hanya memakan waktu tidak lebih dari tiga tahun. Jalur ganda sepanjang 400 kilometer itu rencananya menghubungkan Surabaya hingga Solo melalui rute Wonokromo, Mojokerto, Madiun, dan Paron.
Terkait anggaran yang akan dikeluarkan, ia menjelaskan total yang sekitar Rp 6 triliun yang merupakan anggaran dari pusat atau APBN 2015.
Mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pemprov Jatim itu mengatakan pembangunan jalur ganda diharapkan semakin mempermudah akses masyarakat Jatim menuju ke luar provinsi, dan sebaliknya, terutama saat masa arus mudik dan balik Lebaran.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Jatim Wahid Wahyudi mengakui pembangunan jalur ganda akan mengurangi beban jalan, khususnya untuk truk peti kemas yang biasanya melintas di jalan raya.
"Berdasarkan perhitungannya, satu kereta api mampu menarik 40 peti kemas. Jadi kalau ada satu kereta mengangkut 40 peti kemas, maka 40 truk kontainer juga tidak akan membebani jalan," katanya.
Selain itu, kata dia, dengan dibangunnya jalur tersebut, maka beban kemacetan kendaraan di jalur pantai utara (pantura) bisa terurai.
"Alasannya, selama ini masyarakat lebih banyak bepergian ke luar Jatim melewati pantura, dan menggunakan kendaraan pribadi, sehingga ini pasti sangat membantu. Kondisi jalan raya otomatis menjadi lebih awet," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News