Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Harry Muthahhari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Bila tak ada aral melintang, Jakarta hingga ke Surabaya akan tersambung dengan jalan tol pada arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Nah, sejauh mana persiapannya?
SOLO. Udara malam terasa dingin, Namun suara berisik alat berat masih terus melakukan aktivitas membuat dinginnya malam tak terlalu menusuk kulit.
Sejumlah pekerja berompi biru dan oranye lalu lalang memantau area proyek dengan penerangan yang lumayan mencolok. Begitulah sekilas pemandangan di proyek Jembatan Kali Kuto, Desa Sambong Sari, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Jembatan ini merupakan bagian dari ruas jalan tol Batang-Semarang sepanjang 75 kilometer (km) yang akan fungsional melayani arus mudik dan balik.
Tepat pukul 20.06 WIB, Kamis (1/6), para rombongan wartawan bersama tim PT Jasa Marga Tbk yang sedang melakukan pemantauan persiapan jalur mudik Lebaran 2018 tiba di lokasi proyek, disambut Arie Irianto, Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang, pengelola jalan tol Semarang-Batang.
Jembatan yang dibangun dengan metode swing arch ini merupakan salah satu titik kritis dari ruas Tol Semarang-Batang. PT Jasamarga Semarang Batang, terus mengebut pekerjaan agar jembatan ini bisa fungsional pada H-2 Lebaran 2018. "Pembangunan jembatan ini memerlukan ketelitian karena girder- dirakit langsung di lokasi. Metode swing arch ini pertama di Indonesia. Mungkin di dunia juga," klaim Arie.
Selain Jembatan Kali Kuto, titik kritis lain saat mudik Lebaran nanti adalah ujung tol Batang-Semarang, yakni Simpang-Susun Krapyak. Walaupun masih kritis, PT Jasamarga Semarang Batang, fokus mengerjakan proyek ini agar bisa dilintasi secara fungsional pada H-7 Lebaran.
Pembangunan simpang susun ini memiliki kesulitan karena membentang di atas jalan tol Semarang yang telah beroperasi. Alhasil, hanya bisa memasang satu girder satu hari. Tampak di sisi kiri kanan sebelum masuk ke simpang susun, dibuatkan akses jalan langsung ke jalan tol di bawah jembatan. Simpang susun ini berhubungan dengan jalan tol Semarang seksi A, B, C atau tol dalam kota.
Jalan tol sepanjang 75 km ini terdiri dari lima seksi pekerjaan. Menurut Arie, progres konstruksi sudah 83% hingga 29 Mei 2018. Harapannya, bisa dilalui secara fungsional mulai H-7 sampai H+7 Lebaran. Nantinya, di jalan tol ini akan disiapkan empat rest area sementara dan empat unit parking bay.
Sementara pembebasan lahan tol Semarang-Batang saat ini baru mencapai 90,8%. Ini karena ada penambahan kebutuhan lahan di beberapa titik tertentu. Total kekurangan lahan mencapai 67 hektare.
Ruas Semarang-Batang merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa yang ditargetkan tersambung dari Jakarta ke Surabaya saat libur Lebaran 2018. Dengan tersambung jalan tol tersebut, jumlah pemudik dari Jakarta ke wilayah Jawa bakal melonjak.
Jasa Marga memperkirakan, arus mudik dan balik Lebaran akan terjadi mulai H-8 sampai dengan H+4. Jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta dari H-8 sampai H+1 diperkirakan akan mencapai 1,44 juta kendaraan, naik 3,61% dari periode sama tahun lalu. "Sedangkan pada puncak arus balik, yang akan kembali ke Jakarta diperkirakan 1,52 juta kendaraan, atau naik 2,85% dari puncak arus balik Lebaran tahun 2017 sebanyak 1,47 juta kendaraan," ungkap Subakti Syukur, Direktur Operasi II Jasa Marga.
Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Hery Trisaputra Zuna berujar, kesiapan bagian jalan yang akan dilalui pemudik saat ini sudah mencapai 90%. "Secara infrastruktur sudah siap," ungkapnya. BPJT akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan badan usaha jalan tol dalam mengantisipasi kemacetan. Di beberapa gerbang tol yang berpotensi macet, Hery menyebutkan akan diberlakukan sistem pembayaran mobile reader.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News