Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Pratama Guitarra
Untuk kenaikan di atas 200%, lanjutnya, tergolong dialami tidak terlalu banyak pelanggan. Jika melihat kenaikan konsumsi listrik rumah tangga sebelum Covid-19 sebesar 1,8% untuk 34,5 juta pelanggan pasca bayar. Sementara total keseluruhan pelanggan rumah tangga adalah sebanyak 70,4 juta.
Direktur Eksekutif Institut for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa menyampaikan,
PLN sejatinya perlu lebih terbuka seputar rincian penghitungan listrik agar pelanggan juga dapat mengetahui besaran konsumsi listrik masing-masing.
Kenaikan tagihan listrik di Juni 2020 bukan Fabby menilai, melonjaknya tagihan listrik tidak hanya disebabkan oleh kenaikan konsumsi selama kebijakan beraktivitas dari rumah melainkan juga aksi rekonsiliasi atas tagihan yang belum tertagih.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar PLN mengadopsi teknologi yang lebih maju untuk meteran listrik pelanggan. "PLN perlu mengadopsi smart meter sehingga pencatatan lebih real time, dan pelanggan juga dimungkinkan mengecek konsumsi listriknya, menjadi edukasi bagi pelanggan," jelas Fabby.
Dus, adopsi teknologi ini telah diterapkan di banyak negara. Persoalan pencatatan dinilai penting untuk menjadi perhatian.
---------
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News