Reporter: Evilin Falanta |
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara kumulatif, jumlah penumpang kereta api selama Januari-April 2011 menurun 1,89% menjadi 65,2 juta orang. Data ini dihitung dengan membandingkan dengan data periode yang sama tahun 2010 yaitu 66,5 juta orang.
BPS mencatat jumlah penumpang kereta api paling banyak mengalami penurunan berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Pada periode Januari-April 2011 penumpang kereta api Jabodetabek hanya mencapai Rp 40, 5 juta orang atau turun 1,91% dibandingkan periode sama tahun lalu yaitu 41,3 juta orang.
Menanggapi hal tersebut, PT KAI Commuter Jabodetabek, Makmur Syaheran mengatakan penurunan penumpang di wilayah Jabodetabek selama kuartal pertama ini disebabkan oleh tidak adanya event spesial seperti hari raya serta beberapa jumlah kereta yang sudah uzur.
"Biasanya penumpang kita meningkat di event hari raya. Sedangkan, selama empat bulan kemarin bisa dibilang penumpang cukup stabil. Kalaupun ada pengurangan tidak begitu signifikan. Sebab, berkurangnya penumpang sebagian dikarenakan beberapa kereta kita yang ada yang sudah diberhentikan penggunaannya," ungkapnya, hari ini (3/6).
Menurutnya, jumlah penumpang dari Jabodetabek akan kembali meningkat di semester II nanti. Tahun ini, penumpang kereta Jabodetabek diprediksi mencapai 400.000 orang per hari, sedangkan tahun lalu hanya di bawah 300.0000 orang per hari.
Saat ini PT KAI Commuter Jabodetabek memiliki 306 unit kereta api yang sebelumnya jumlah kereta mencapai 386 unit, tapi sekitar 80 unit sudah tidak layak pakai. Pada jam kerja (Senin-Jumat), PT KAI mengoperasionalkan 100% keretanya, sedangkan untuk akhir pekan (Sabtu-Minggu) hanya mengoperasikan sekitar 97 unit kereta api.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News