kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jasa logistik ekspres tumbuh hingga 30% pada semester I-2021


Jumat, 13 Agustus 2021 / 18:50 WIB
 Jasa logistik ekspres tumbuh hingga 30% pada semester I-2021
ILUSTRASI. Petugas mengirimkan barang. KONTAN/Baihaki/20/04/2021


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

"Jadi bagaimana industri logistik ke depan, saya melihat tergantung bagaimana masa pandemi bisa segera berhenti. Bagaimana pun juga daya beli masyarakat tetap menjadi isu utama yang harus menjadi keprihatinan bersama bila pandemi berlanjut. Kondisinya akan memburuk apabila pandemi berkelanjutan," sambung Feriadi.

Dia optimistis, industri logistik tetap akan menarik meski dalam kondisi normal. Di sisi lain, dengan hambatan masuk (barriers to entry) yang relatif kecil, pebisnis dan investor pun bisa lincah mengembangkan usaha di sektor logistik. 

Perusahaan logistik pun semakin marak dengan pilihan layanan yang kian beragam. Maraknya investasi di sektor logistik diharapkan bisa membuat industri jasa pengiriman ini kian kompetitif sehingga menimbulkan persaingan sehat dan masyarakat bisa punya lebih banyak pilihan layanan.

"Saya percaya bahwa kondisi di atas akan melahirkan perbaikan pelayanan yang lebih baik. Yang kami jaga adalah bagaimana tetap terjadi persaingan usaha yang sehat. Persaingan harus diposisikan sebagai perlombaan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat," ujar Feriadi.

Sebagai informasi, secara nasional saat ini Asperindo memiliki sebanyak 367 anggota. Feriadi mengungkapkan bisnis logistik sekarang tak bisa dilepaskan dari digitalisasi. Selain itu, usaha jasa pengiriman memerlukan investasi pada ruangan (gudang penyimpanan), sumber daya manusia, alat-alat kerja, dan dengan sistem operasi 24 jam diperlukan kesiapan Teknologi Informasi (ICT).

"Yang terakhir itu sering disebut digitalisasi. ICT di logistik bukan barang baru, tapi sekarang perusahaan yang tidak enggage dengan ICT akan punah," pungkas Feriadi.

Selanjutnya: Perusahaan logistik mendukung UMKM mengembangkan produk lokal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×