kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasa Marga (JSMR) bidik pendapatan non tol Rp 268,5 miliar hingga akhir tahun ini


Senin, 19 Oktober 2020 / 18:49 WIB
Jasa Marga (JSMR) bidik pendapatan non tol Rp 268,5 miliar hingga akhir tahun ini
ILUSTRASI. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) terus mengembangkan bisnis non tol.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) terus mengembangkan bisnis non tol. Hingga tutup tahun, JSMR menargetkan pendapatan bisnis non tol sebesar Rp 268,5 miliar.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menyebutkan, ada empat aktivitas untuk bisnis non tol JSMR. Keempat bisnis tersebut yaitu pengembangan kawasan atau Toll Corridor Development (TCD), pengembangan iklan dan utilitas, pengembangan rest area dan pengelolaan gedung, serta pengembangan real estate.

Lebih rinci, pada TCD perusahaan menyiapkan dua dua proyek yaitu TCD Jasamarga Tower (Koridor JORR) dan TCD/TOD LRT Taman Mini. Untuk TCD Jasamarga Tower, Subakti bilang, pengembangan dilakukan di atas lahan seluas 1,8 hektare (ha) di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan dengan rencana pengembangan Mixed Use Development (kantor, apartemen dan retail).

Kemudian TCD/TOD LRT Taman Mini pengembangan lahan seluas 3 ha di daerah Taman Mini, Jakarta Timur  dengan rencana pengembangan Mixed Use Development (hotel dan retail). "Keduanya launch pertengahan 2021," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (19/10).

Baca Juga: Tujuh Proyek Tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Terkendala Pembebasan Lahan

Kedua proyek tersebut, diproyeksikan nilai investasinya mencapai Rp 1 triliun. Rinciannya, TCD Jasamarga Tower sebesar Rp 800 miliar dan TCD/TOD LRT Taman Mini sebesar Rp 200 miliar.

Untuk pengembangan iklan dan utilitas, JSMR juga memiliki beberapa kegiatan. Pertama, akan kerjasama dengan Pertamina, Wijaya Karya dan Waskita Karya untuk utilitas pipanisasi BBM pada ruas tol Balikpapan-Samarinda, dan Cikampek-Plumpang. Kedua, kerjasama pemasangan fiber optic pada ruas tol Jasa Marga.

Sementara, untuk pengembangan rest area dan pengelolaan gedung, Subakti mengatakan, JSMR masih fokus pada pengelolaan 26 rest area di seluruh Indonesia dan pengelolaan gedung milik JSMR.

Terakhir, Jasa Marga juga menyiapkan pengembangan properti perumahan di sekitar jalan tolnya. Saat ini, JSMR dalam pengembangan dua proyek yaitu proyek perumahan Royal Pandaan seluas ± 6 Ha dengan total 439 unit rumah dan pengembangan proyek perumahan Spring Residence Sidoarjo seluas ± 7 Ha dengan total 474 unit rumah dan ruko.

Subakti menerangkan, untuk proyek perumahan Royal Pandaan rencana investasi sekitar Rp 208 miliar dengan perkiraan pendapatan kurang lebih Rp 305 miliar. Anggaran tersebut melingkupi lahan, perijinan & legalitas, konsultan, konstruksi, dan overhead.

"Sampai dengan pertengahan tahun 2020 tercatat penjualan 12 unit rumah," sebutnya.

Pada 2018 lalu, sebetulnya JSMR juga berencana membangun 3 hotel di sekitar ruas tol tol Batang—Semarang, Solo—Ngawi, dan Mojokerto—Surabaya. Namun, Subakti mengaku hingga saat ini belum ada kelanjutan atas rencana tersebut.

Adapun seluruh kegiatan tersebut berada di bawah naungan anak usahanya, PT Jasa Marga Related Business (JMRB) yang sebelumnya bernama PT Jasa Marga Properti.

Dengan berbagai aktivitas tersebut diharapkan bisnis non tol tetap mampu memberikan kontribusi pada kinerja tahun ini. "Hingga tutup tahun target pendapatan JMRB berdasarkan RKAP 2020 sebesar Rp 268,5 miliar," ujarnya.

Selanjutnya: Jasa Marga (JSMR) mengantongi Rp 556 miliar dari penerbitan commercial paper

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×