Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) masih yakin dapat mencapai target bisnis tahun ini. Keyakinan tersebut didasari pencapaian yang berhasil diraih JAST hingga paruh pertama 2021 lalu.
Corporate Secretary Jasnita Telekomindo Nathania Olinda menyampaikan, saat ini JAST menjadi partner resmi dari Whatsapp Business. Hal ini merupakan katalis positif bagi perseroan lantaran Whatsapp Business sedang diminati di tengah maraknya kegiatan work from home (WFH) yang dijalankan berbagai perusahaan.
"Seperti kami ketahui, di masa pandemi ini banyak perusahaan yang melakukan WFH dan Whatsapp Business cukup diminati perusahaan yang mempunyai pelanggan yang banyak," kata Nathania saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/9) lalu.
Sebagai gambaran, JAST memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 140 miliar di tahun ini atau meningkat 127,89% dibandingkan pendapatan di tahun lalu senilai Rp 61,43 miliar.
Baca Juga: Jasnita (JAST) tetap gelar rights issue Rp 150 per saham meski akuisisi CSA ditunda
Selain meningkatkan trafik whatsapp business, sejumlah strategi lain pun dicanangkan oleh perseroan untuk mencapai target bisnis di tahun ini. Salah satunya lewat pengembangan proyek layanan smart city, di mana perseroan menjadi reseller dari produk Maipu dan Startlink Internet.
Nathania mengatakan, JAST juga bekerjasama dengan perusahaan pertahanan siber di Singapura, Invisiron. "JAST juga terus mengembangkan call center omnichannel di instansi-instansi pemerintah dan lini bisnis software as a service (SaaS) Jasnita JasCloud salah satu layanan JAST yang paling diminati," imbuhnya.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, JAST menyediakan sejumlah cloud solution, antara lain cloud PBX, cloud call center solution, omni-channel, communication API, dan beberapa aplikasi lainnya.
Untuk mengejar target pendapatan Rp 140 miliar, JAST juga tengah berfokus melakukan pengembangan usaha PT Sakti Makmur Pratama sebagai startup company pengembang aplikasi dan juga PT Dimensi Ruang Digital sebagai penyedia SDM layanan call center untuk cakupan yang lebih kecil.
Seperti yang diketahui, JAST akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue dengan harga penawaran Rp 150 per saham. Perusahaan akan melepas saham baru sebanyak 406.813.350 unit dengan rasionya 2:1.
Dana rights issue ini akan digunakan sebagai modal kerja bagi perusahaan induk dan anak usaha, terutama PT Sakti Makmur Pratama dan PT Dimensi Ruang Digital.
Nantinya, kata Nathania, modal kerja tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional, seperti biaya gaji dan tunjangan karyawan, biaya pemeliharaan, keperluan kantor, asuransi, pengembangan produk digital, dan antisipasi dari kemungkinan proyek yang dapat diperoleh perseroan dan entitas anak usaha.
"Nanti akan diinformasikan detail dalam keterbukaan informasi perseroan selanjutnya sesuai peraturan yang berlaku," imbuh dia.
Sekedar informasi, JAST mencatatkan penurunan kinerja pendapatan di semester I-2021. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, pendapatan JAST mengalami penurunan 4,41%, dari sebelumnya Rp 30,98 miliar di semester I-2020 menjadi Rp 29,61 miliar.
Meskipun begitu, rugi bersih periode berjalan JAST berhasil menyusut 27,95%, dari semula Rp 8,32 miliar, menjadi Rp 6 miliar.
Selanjutnya: Jasnita Telekomindo (JAST) catatkan penurunan kerugian 27,95% di semester I 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
