Reporter: Ario Fajar |
JAKARTA. Belum genap sebulan menuju Idul Adha, aktivitas pengiriman barang sudah mulai terasa di beberapa perusahaan pengiriman jasa dan logistik. Hal ini ditandai dengan peningkatan volume dan traffik pengiriman yang cukup signifikan untuk pengiriman barang ke luar negeri; seperti baju muslim, sajadah, peci, tasbih, bahkan sarung mendominasi kiriman barang.
Tengok saja PT Ekspress Aerospeedindo (EA), spesialis jasa pengiriman ekspor impor. Bulan ini EA mengirim lebih dari 18 ton untuk menyambut hari raya; dalam sekali pengiriman. "Seminggu bisa 3 hingga 4 kali pengiriman, menuju hari H pengiriman justru semakin berkurang," ujar Syech Jufri Vice President EA PT Ekspress Aerospeedindo (EA).
Barang-barang tersebut dikirimkan EA ke Malaysia, Singapura, Brunei, hingga Timur Tengah; negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim dan dihuni oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Bila dibandingkan dengan tahun lalu, pengiriman tahun ini meningkat dua kali lipat lebih tinggi. Tahun lalu hanya mampu mengangkut 8 ton sekali kirim dengan pengiriman sebanyak dua kali saban minggu.
Barang-barang kiriman tersebut berasal dari perusahaan konveksi/garmen di Indramayu, Yogyakarta, Jawa Timur hingga sebagian industri kecil di Jabodetabek. Untuk catatan, EA memang hanya melayani pengiriman korporate, bukan perorangan.
"Mereka (industri) mulai mengirim barangnya jauh sebelum hari H, biasanya satu-dua bulan. Ini saja sudah dibilang telat pengirimannya. Menjelang seminggu sebelum hari H, justru volume dan traffiknya menurun disamping harga pengiriman yang semakin melambung tinggi," tambah Syech.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News