kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.344   -4,00   -0,02%
  • IDX 7.252   70,04   0,98%
  • KOMPAS100 1.072   13,49   1,28%
  • LQ45 845   10,84   1,30%
  • ISSI 216   2,54   1,19%
  • IDX30 435   5,06   1,18%
  • IDXHIDIV20 520   7,32   1,43%
  • IDX80 122   1,58   1,31%
  • IDXV30 124   0,75   0,61%
  • IDXQ30 143   2,12   1,51%

Jelang Ramadhan, AP3MI Prediksi Harga Kelapa Bisa Naik hingga 30%


Selasa, 21 Januari 2025 / 18:17 WIB
Jelang Ramadhan, AP3MI Prediksi Harga Kelapa Bisa Naik hingga 30%
ILUSTRASI. Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI) memperkirakan harga kelapa akan mengalami kenaikan signifikan menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran 2025.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI) memperkirakan harga kelapa akan mengalami kenaikan signifikan menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran 2025. Diperkirakan kenaikannya akan mencapai kisaran 30%.

Sekretaris Jenderal AP3MI, Uswati Leman Sudi, menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan tingginya permintaan produk kelapa pada saat bulan puasa.

"Beberapa bahan baku dari anggota kami, terutama yang masih mengandalkan impor, sangat terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar," ujar Uswati dalam saat ditemui usai Musyawarah Nasional AP3MI di Jakarta, Selasa (20/1).

Produk seperti ikan, lampas kelapa, dan santan kelapa banyak bergantung pada impor dengan transaksi menggunakan mata uang dolar AS. Akibatnya, harga-harga tersebut terpaksa naik.

Baca Juga: AP3MI Ungkap Aksi Boikot Produk Israel Berdampak Jangka Panjang ke Ritel Dalam Negeri

Menurut Uswati, salah satu komoditas yang paling terdampak adalah kelapa. Impor kelapa utuh ke China yang meningkat pesat telah menyebabkan pasokan kelapa di dalam negeri menipis, sehingga harga kelapa melonjak.

Di pasar tradisional, kelapa yang sebelumnya dijual dengan harga sekitar Rp10.000 hingga Rp12.000 per buah, kini bisa naik menjadi Rp13.000 hingga Rp15.000. Untuk kelapa utuh, ada yang kenaikannya lebih dari 30%.

Sekretaris Jenderal AP3MI, Uswati Leman Sudi.

“Ini akan sangat mempengaruhi harga santan, yang sudah naik lebih dari 30% tahun ini,” cetusnya.

Disisi lain, kenaikan harga ini juga sulit dihindari, karena produksi kelapa dalam negeri juga terganggu oleh tingginya permintaan dari pasar internasional

Selain itu, Uswati juga mencatat bahwa faktor internal lainnya, seperti kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5%, turut mendorong biaya produksi naik. Hal ini berpotensi memperburuk tekanan pada harga barang di pasar.

Baca Juga: AP3MI Siapkan Strategi Jitu Menuju Target Pertumbuhan 8% pada Tahun 2025

Meski begitu, AP3MI berharap pemerintah dapat lebih aktif dalam menjaga stabilitas harga bahan baku dan memastikan keberlanjutan pasokan, agar sektor industri dalam negeri tetap bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya selama periode Ramadhan dan Lebaran.

Dengan harga kelapa yang diperkirakan terus melambung, pengusaha di sektor ini, terutama yang bergantung pada santan, akan menghadapi tantangan berat dalam menjaga kestabilan harga produk jadi, seperti santan kemasan, yang juga diperkirakan mengalami kenaikan harga di pasar.

Ia berharap ada langkah-langkah preventif dari pemerintah agar gejolak harga dapat dikendalikan, sehingga masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan konsumsi di bulan suci Ramadhan dan Lebaran yang semakin dekat.

"Kami tetap berharap pemerintah dapat hadir untuk menjaga stabilitas pasar, baik dalam hal pasokan bahan baku maupun pengendalian harga, agar daya beli masyarakat tetap terjaga," tandasnya.

Selanjutnya: Nilai Merek Tesla Merosot US$15 Miliar pada 2024 Akibat Produk yang Mulai Usang

Menarik Dibaca: Begini Jurus BCA Mendorong Pengembangan UMKM di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×