Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) yang mengusung tema Navigating Sustainability Growth dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2025.
Ketua Umum AP3MI, Djohan Rachmat, mengungkapkan bahwa meskipun situasi global saat ini penuh ketidakpastian, dunia usaha tidak boleh menyerah begitu saja. Kolaborasi menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
“Target pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8% di tahun 2025 membutuhkan kerja keras bersama. Dalam mencapai target ini, kita harus bekerja dengan efisiensi dan memperhatikan perubahan yang terjadi di pasar,” ujar Djohan dalam sambutannya di Jakarta, Selasa (20/1).
Baca Juga: DFI Retail Nusantara (HERO) Ingin Menambah Gerai Baru
Djohan menekankan pentingnya reimagine dan *rethink* dalam berbisnis. Menurutnya, perusahaan harus berani membayangkan cara-cara baru dalam menjalankan usaha, serta meninjau kembali proses dan strategi yang telah dijalankan agar lebih efisien dan responsif terhadap dinamika pasar.
“Inovasi adalah kunci utama. Bukan hanya dalam hal teknologi, tetapi juga dalam cara berbisnis, berkomunikasi, dan berkolaborasi,” lanjutnya.
Sebagai asosiasi yang saat ini beranggotakan lebih dari 150 perusahaan, baik industri maupun distributor, AP3MI terus berupaya untuk memperkuat kerja sama antara pemasok dan retail dalam menciptakan ekosistem yang kondusif.
Pada periode kepengurusan 2024-2029, AP3MI memperluas bidang kepengurusan dari 4 menjadi 8, dengan fokus untuk meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk UMKM yang berperan sebagai pilar ekonomi nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti, memberikan sambutan yang turut menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
Baca Juga: Penjualan Eceran Diperkirakan Meningkat pada Awal 2025, Ini Pendorongnya
Dyah menyebutkan bahwa meskipun pada triwulan ketiga 2024 ekonomi Indonesia mencatatkan pertumbuhan sekitar 5%, tantangan besar untuk mencapai target tersebut tetap ada.
"Kami berharap kerja sama semua pihak, termasuk pelaku usaha dan asosiasi seperti AP3MI, akan membantu pemerintah mencapai angka 8% pada 2025,” ujar Dyah dalam sambutannya di Jakarta.
Dyah juga menekankan peran sektor ritel dalam perekonomian Indonesia. “Retail bukan hanya sebagai motor penggerak ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong investasi. Oleh karena itu, sinergi antara pemasok dan peritel sangat dibutuhkan,” katanya.
Lebih lanjut, Dyah menyampaikan bahwa pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memiliki tiga fokus program kerja untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, yaitu pengamanan pasar domestik, memperluas pasar ekspor, dan mendorong UKM untuk berinovasi dan beradaptasi agar dapat menembus pasar internasional.
Baca Juga: Kinerja Kredit Konsumer Bakal Menggeliat Seiring Turunnya Bunga Acuan
Kementerian Perdagangan berharap AP3MI terus berperan aktif dalam memajukan sektor ritel dan distribusi di Indonesia. Dengan memperkuat hubungan antara pemasok, peritel, dan pemerintah, Dyah yakin bahwa Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan.
“Kami berharap AP3MI dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah dan seluruh pihak terkait untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global,” tutup Dyah.
Selanjutnya: Revisi UU Minerba Tak Penuhi Syarat Formil
Menarik Dibaca: Meningkatkan Kebahagiaan Suami dengan Tindakan Kecil, Ini Tips dari Moncer Coffee
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News