kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jembo Cable (JECC) pasang target penjualan sekitar Rp 2,8 triliun sampai akhir 2019


Rabu, 30 Oktober 2019 / 15:00 WIB
Jembo Cable (JECC) pasang target penjualan sekitar Rp 2,8 triliun sampai akhir 2019
ILUSTRASI. Pekerja membuat kabel Fiber Optic di pabrik baru milik PT. Jembo Cable Company di Tangerang, Banten, Sabtu (22/2). Jembo Cable memproyeksikan pertumbuhan pendapatan bersih di 2019 lebih rendah dibandingkan tahun lalu. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/02/2014


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kabel, PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan bersih di 2019 lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Manajemen menilai pertumbuhan industri tidak sebesar tahun 2017-2018 kemarin.

Sampai akhir tahun ini perseroan memproyeksikan pendapatan bersih sekitar Rp 2,8 triliun, dimana pada tahun 2018 kemarin perseroan mencetakkan penjualan bersih hingga Rp 3,2 triliun.

Baca Juga: Jembo Cable (JECC) telah realisasikan 70% kontrak proyek dari PLN

"Seperti yang dilihat budgeting (proyeksi) tahun ini konservatif karena ada pengaruh tahun politik juga," sebut Antonius Benady, Corporate Secretary JECC saat paparan publik perseroan berlangsung, Rabu (30/10).

Belum lagi proyek-proyek swasta seperti bidang perkabelan di properti beberapa ada penundaan. Namun demikian, dari segi laba bersih JECC optimis mampu membukukan nilai sebanyak Rp 107,48 miliar atau naik 21% dibandingkan tahun kemarin Rp 88,43 miliar.

Cahayadi Santoso, Direktur JECC bilang gejolak kurs dolar AS terhadap rupiah tidak seperti tahun lalu yang mampu menembus angka Rp 15.000. Dengan level kurs yang lebih stabil, perseroan optimis mampu mendapatkan margin keuntungan yang lebih baik, mengingat bahan baku seperti tembaga dibeli dalam dolar AS.

Sementara itu terkait belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dianggarkan tahun ini kisaran US$ 4 juta atau sekitar Rp 56,11 miliar. Menurut Cahayadi penggunaannya baru sekitar Rp 11 miliar untuk keperluan peremajaan mesin.

Baca Juga: Kuartal III-2019, Jembo Cable (JECC) Penuhi 77% Target Penjualan

Sampai akhir tahun belum terserap sepenuhnya. Kemungkinan masih dapat diteruskan anggaran tersebut pada awal tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×