kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jepang dan China berlomba danai proyek infrastruktur ASEAN


Minggu, 20 November 2011 / 20:15 WIB
Jepang dan China berlomba danai proyek infrastruktur ASEAN
ILUSTRASI. Ilustrasi. Kesehatan payudara


Reporter: Rika | Editor: Rizki Caturini

NUSA DUA. Jepang dan China kembali berlomba memperbesar pengaruh di ASEAN. Di Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (East Asia Summit) di Bali pekan ini, kedua negara menyatakan bakal menambah kerjasama ekonomi. Keduanya juga bersama-sama menambah komitmen dana untuk proyek konektivitas di ASEAN.

Jepang, yang lebih dulu hadir di ASEAN ketimbang China, hendak berkontribusi untuk mempercepat pertumbuhan perdagangan dan investasi di kawasan, termasuk Indonesia. Upaya ini tak lain demi kepentingan mereka juga. "Pertumbuhan penduduk Jepang semakin sedikit, usianya juga makin tua. Sebaliknya, Indonesia sedang tumbuh, usia penduduknya muda. Maka kami tertarik ekspansi ke Indonesia," kata Yutaka Yokoi, Press Secretary Menteri Luar Negeri Jepang, Sabtu (18/11).

Di antara berbagai kerjasama yang diteken, salah satu fokus Jepang adalah memperkuat konektivitas ASEAN. Jepang pun menyatakan komitmen dana untuk proyek konektivitas senilai 2 triliun yen atau US$ 25 miliar. Dana tersebut merupakan bantuan Jepang berupa Official Development Assistant (ODA), pinjaman pembangunan, dan lainnya.

Jepang menyediakan dana tersebut untuk pembangunan 33 proyek utama (flagship project) di ASEAN. "Kami ingin membantu mengembangkan tak hanya infrastruktur fisik, tapi juga infrastruktur lunak," jelasnya. Proyek-proyek yang akan mendapat pendanaan dari Jepang tersebut termasuk dalam proyek konektivitas ASEAN.

Untuk Indonesia, proyek yang akan dibiayai Jepang antara lain proyek perluasan bandara Soekarno Hatta dan bandara baru di Karawang, juga proyek pelabuhan Tanjung Priok.

China tak mau kalah

Tak mau kalah dengan Jepang, China juga mengumumkan keseriusannya pada proyek konektivitas ASEAN. Dalam konferensi pers terbatas dan satu-satunya yang diadakan China sepanjang KTT, Wakil Menteri Luar Negeri China Liu Zhenmin menegaskan, China akan berperan aktif dalam kerjasama di kawasan Asia Timur dengan mengutamakan solidaritas, kerjasama, dan pembangunan.

"Tahun ini adalah tahun yang spesial buat China karena merupakan peringatan 20 tahun dialog China dengan ASEAN. Karena itu Perdana Menteri Wen mengajukan beberapa proposal praktis," kata Lin.

Pertama, China mengajukan rencana kerja untuk integrasi kawasan tahun 2011 sampai 2015. Kedua, China mendukung proyek konektivitas ASEAN terutama, darat dan laut.

Untuk konektivitas laut, China dan ASEAN akan membentuk China ASEAN Maritime Connectivity Network. China memberi komitmen dana berupa Maritime Connectivity Fund senilai 3 miliar yuan.

China juga menambah komitmen pinjaman untuk proyek konektivitas senilai US$ 10 miliar dalam beberapa tahun ke depan. Nilai ini menambah komitmen China sebelumnya yang sebesar US$ 15 miliar. "China akan terus menjadi mitra ASEAN yang aktif," kata Lin. Sayangnya, ia tak mengungkapkan rincian proyek yang akan didanai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×