Sumber: Kontan |
JAKARTA. Pemerintah Jerman rupanya sangat menaruh perhatian terhadap sistem perkeretaapian di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Sebab, sebagai negara maju, Jerman mengaku berkepentingan untuk mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor transportasi. Apalagi, angkutan kereta sangat penting di Jawa. Selain terjangkau, efisien, cepat, dan aman, kereta juga ramah lingkungan.
"Sayangnya, moda transportasi ini tidak cukup mendapat sokongan pendanaan untuk pemeliharaan dan memperpanjang jalur kereta," ujar Björn Thies, Direktur Kantor Perwakilan KfW di Jakarta, Kamis kemarin (14/1).
Pada tahun 2007, Theis telah melakukan feasibility study untuk menganalisa kebutuhan perkeretaapian di Jawa. Hasilnya, ia menilai, Indonesia membutuhkan peralatan yang lebih modern untuk pemeliharaan jalur kereta api. Setelah pemetaan kebutuhan, nantinya, penyediaan peralatan tersebut akan ditenderkan secara terbuka.
"Pemeliharaan rel kereta api yang tepat merupakan kunci untuk mengurangi kecelakaan, meningkatkan umur pemakaian kereta, dan memastikan pelayanan yang lancar, nyaman, dan aman bagi penumpang," imbuh Theis.
KfW Bankengruppe juga memberi pinjaman lunak untuk PT KA Commuter senilai € 50 juta plus hibah € 1 juta untuk pengadaan 10 kereta dan kendaraan sebanyak 40 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News