kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

PT KA Tunggu Restu Naikkan Tarif Kereta


Selasa, 22 Desember 2009 / 09:31 WIB
PT KA Tunggu Restu Naikkan Tarif Kereta


Reporter: Gentur Putro J, Fitri Nur A. | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Kereta Api (Persero) berencana menaikkan tarif kereta api kelas ekonomi. Saat ini, PT KA tengah meminta restu pemerintah untuk mengerek tarif kelas tersebut sebesar 50% pada tahun 2010.

"Rencananya paling lambat awal Juli 2010 tarif baru kereta api ekonomi harus sudah berlaku," kata Direktur Utama PT KAI (Persero) Ignasius Jonan. Nantinya, tarif kereta ekonomi akan dinaikkan secara bertahap selama empat semester masing-masing 12,5%.

Keinginan PT KAI menaikkan tarif ini karena pemerintah tak kunjung menaikkan subsidi public service obligation (PSO).

PT KAI sudah mengajukan tambahan PSO dari Rp 535 miliar menjadi Rp 670 miliar untuk tahun 2010. KAI akan menggunakan tambahan dana PSO itu untuk menutupi kerugian lantaran selisih harga tiket ekonomi dengan biaya operasional terus melebar dari tahun ke tahun.

Hanya saja, pemerintah tak kunjung menaikkan besaran PSO. Sementara PT KAI membutuhkan pendanaan untuk memperbaiki pelayanan kereta api kelas ekonomi. "Kalau PSO tidak naik, maka pelayanan sulit diberikan karena penumpang kelas ekonomi mencapai 200 juta orang pertahun atau sekitar 70% dari seluruh jumlah penumpang kereta api," kata dia.

Jika pemerintah juga menolak kenaikan tarif tersebut, Jonan punya opsi lain, yaitu mengurangi frekuensi pemberangkatan ekonomi demi menekan biaya operasional.

Di tahun 2010, PT KA mentargetkan pertumbuhan pendapatannya naik hingga 15% dari ptahun ini yang diperkirakan Rp 6 triliun. "Pendapatan meningkat karena permintaan terhadap transportasi juga meningkat," kata Jonan.

Tahun ini, PT KA diperkirakan akan membukukan laba bersih sebesar Rp 200 miliar. Bandingkan dengan labanya tahun lalu yang memble atau merugi sebesar Rp 83 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×