Reporter: Dina Farisah | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Lembaga pembiayaan Jepang The Japan International Cooperation Agency (JICA) dikabarkan siap mengucurkan pinjaman senilai Rp 15 triliun guna membiayai pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). Pembiayaan berupa pinjaman tersebut akan cair jika konstruksi sudah dimulai.
Hal tersebut disampaikan oleh Manpalagupta Sitorus, Head of Corporate Communication PT MRT di Jakarta, Minggu (26/8). Manpalagupta bilang, JICA berkomitmen mencairkan pinjaman secara bertahap senilai Rp 15 triliun untuk proyek MRT di Jakarta tersebut.
Pinjaman itu akan dialokasikan untuk pembangunan fisik, kereta, elektrikal mekanikal, dan biaya konsultan untuk masa pembangunan 4-4,5 tahun. Saat ini, JICA tengah menunggu proses konstruksi. Apabila sudah ada prestasi pekerjaan, pinjaman akan segera cair. “Dana sudah stand by di Jepang,” jelas Manpalagupta.
Ia mengatakan, pinjaman akan ditanggung pemerintah pusat (Kementerian Keuangan) dan pemerintah provinsi DKI Jakarta. Adapun besaran tanggungan Kemenkeu adalah 42%, sisanya menjadi tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta.
Namun, pembangunan MRT tidak hanya mengandalkan pinjaman JICA. Adapula dana pendampingan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News