kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jika tak dilepas, Telkomvision membebani Telkom


Rabu, 19 Juni 2013 / 10:52 WIB
Jika tak dilepas, Telkomvision membebani Telkom
ILUSTRASI. Ada trik mudah yang bisa dilakukan untuk menghadirkan udara sejuk ke rumah tanpa AC.


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyatakan jika Telkomvision tidak dilepas, hal itu akan membebani keuangan induk usaha.

AVP News & Information Management Telkom Andri Herawan menyebutkan, dengan pelepasan 80% saham Telkomvision ke CT Corp, hal itu akan memberikan kesempatan bagi perusahaan televisi berbayar itu untuk bisa berkembang.

"Memang, kalau dihitung bebannya tidak terlalu besar, tetapi itu bisa memberikan dampak positif bagi Telkomvision. Selain itu, tentu juga akan memberikan keuntungan bagi CT Corp," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (18/6/2013).

Andri menyebutkan bahwa penjualan tersebut tidak memiliki motif apa pun, kecuali alasan bisnis. Dengan cara ini, pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi akan memperoleh keuntungan.

Hingga akhir 2012, pendapatan Telkomvison mencapai Rp 405 miliar atau naik 56% dari akhir 2011 Rp 259 miliar. Menurut Andri, meskipun pendapatan naik, hal itu tidak mencerminkan beban-beban yang ada. "Terutama beban operasional sehingga perusahaan merugi. Kerugiaan sudah terjadi selama beberapa tahun ini," ujarnya.

Sebelumnya, penjualan Telkomvision kepada CT Corp mengundang berbagai reaksi dari sejumlah pihak. Ekonom Sustainable Development Indonesia, Drajad H Wibowo, menyatakan, penjualan ini dinilai tidak memiliki urgensi terhadap kinerja BUMN tersebut.

"Apa alasan strategis Telkom menjual Telkomvision? Tidak ada alasan sama sekali!" ujarnya, Sabtu (15/6/2013). Justru, kata Drajad, dengan menjual Telkomvision, perusahaan telekomunikasi itu kehilangan kesempatan bisnis yang menjadi andalan pada masa depan. Menurut Drajad, jika Telkom membutuhkan likuiditas, perseroan dapat meraih dana dari pasar dengan mudah. (Bambang P Jatmiko/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×