kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

JNE mengaku alami perubahan operasional bisnis di masa new normal


Rabu, 22 Juli 2020 / 23:34 WIB
JNE mengaku alami perubahan operasional bisnis di masa new normal
ILUSTRASI. Pelanggan membersihkan tangan usai transaksi pengiriman barang melalui JNE di Jakarta, Kamis (07/05). JNE mengaku alami perubahan operasional bisnis di masa new normal. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. perusahaan logistik PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) mengaku alami perubahan operasional bisnis yang terjadi di era new normal. Saat ini JNE lebih sering mengirim barang menggunakan transportasi darat.

Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi menjelaskan, terjadinya pengurangan jumlah penerbangan akibat adanya pandemi covid-19 berdampak dengan adanya jenis layanan yang tidak bisa memenuhi. Akibatnya terjadi shifting di beberapa tujuan.

Baca Juga: Diterjang pandemi, Pelindo III proyeksikan kinerja bakal turun hingga akhir tahun

"Kami mencatat dalam sehari, JNE mampu mengirim barang sebesar 1.000 ton. Dari jumlah tersebut, jasa pengiriman kurir terbesar melalui transportasi darat atau sebanyak 77,24%. Sementara dengan kereta api ada 0,24%, laut 1,62%, udara 17,10% dan freighter 3,8%,” jelasnya saat webinar transportasi di era new normal, Rabu (22/7).

Feriadi menilai adanya perubahan kebiasaan konsumen dari layanan offline menjadi online. Menurutnya, masyarakat memilih layanan online karena dinilai lebih cepat dan mengurangi bersentuhan. Sehingga banyak kebutuhan masyarakat yang melalui delivery yang membuat kiriman domestik JNE tumbuh luar biasa.

Sementara, Kementerian Perhubungan terus berupaya memulihkan sektor transportasi yang mengalami tekanan di masa pandemi corona (Covid-19). Pemerintah terus mencari rumusan kebijakan yang pas yang memperhatikan keseimbangan antara dua pihak yaitu konsumen dan perusahaan transportasi.

Kemenhub berupaya agar industri transportasi dapat kembali pulih, sementara di sisi lain Kemenhub juga berupaya membangun kembali kepercayaan masyarakat untuk bertransportasi dengan aman dan sehat.

Baca Juga: Ini upaya Kementerian Perhubungan pulihkan sektor transportasi di masa pandemi

"Ekonomi menurun, transportasi menurun sehingga harus memaksimalkan upaya-upaya agar penerbangan, kereta api dan angkutan-angkutan lain untuk tetap bisa beroperasi. Salah satunya dengan pentingnya kolaborasi, untuk itu Kemenhub mengajak semua sektor dan stakeholder untuk bersama-sama berkolaborasi," ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×