kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi bilang, kini banyak orang Indonesia antre beli mobil baru


Jumat, 16 April 2021 / 06:14 WIB
Jokowi bilang, kini banyak orang Indonesia antre beli mobil baru
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo meresmikan Pembukaan Pameran Otomotif Indonesia Internasional (IIMS) hybrid tahun 2021 secara virtual dari Istana Negara, Kamis (15/4).


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri otomotif nasional sudah bangkit. Menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi), hal itu terlihat dari kenaikan surat pemesanan (purchase order) produk kendaraan bermotor yang mencapai 190%.

Kenaikan drastis pemesanan itu, kata Jokowi, disampaikan dalam pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2021. Karena permintaan mobil meningkat drastis, lanjut dia, membuat produsen otomotif kewalahan. Sementara calon pembeli harus antre atau inden.

“Saya dapat laporan dari Menteri Perindustrian, ada kenaikan untuk purchase order-nya 190%. Artinya harus inden. Artinya yang memproduksi ini kewalahan, artinya lagi, industri otomotif sudah bangkit kembali,” kata Jokowi dilansir dari Antara, Jumat (16/4/2021).

Jokowi mengatakan kenaikan pemesanan kendaraan itu tidak lepas dari berbagai stimulus yang diberikan pemerintah, terutama kebijakan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM).

Baca Juga: Innova limited edition 50 tahun langsung ludes dalam waktu 1 jam!

“Kebijakan relaksasi pajak juga sudah, untuk mendongkrak daya beli, penjualan otomotif, agar mendorong permintaan yang bisa menggerakkan industri otomotif kita,” ujar Jokowi.

Industri otomotif, ujar Jokowi, memang menjadi salah satu sektor industri prioritas untuk ditumbuhkan, terutama dalam masa pemulihan ekonomi seperti saat ini. Pasalnya, rantai pasok industri otomotif melibatkan banyak subsektor industri, termasuk industri berskala mikro, kecil dan menengah.

Baca Juga: Jokowi: Keterlibatan industri UMKM di sektor otomotif harus ditingkatkan

Industri otomotif juga dapat memberikan efek pengganda ekonomi karena memiliki jumlah lapangan kerja yang luas. Indonesia membutuhkan peningkatan penyerapan tenaga kerja agar dapat mendongkrak daya beli masyarakat.

“Industri otomotif merupakan salah satu penggerak perekonomian kita yang harus segera kita akselerasi, kita percepat, karena di sini banyak keterlibatan pelaku usaha dalam negeri, dari mulai hulu sampai hilir yang harus ditingkatkan,” ujar Jokowi.

Kepala Negara juga berharap industri otomotif nasional dapat segera meningkatkan ekspor untuk membantu penerimaan negara. Namun di tengah upaya untuk mengakselerasi industri otomotif, Presiden Jokowi juga mengingatkan agar pelaku industri tetap waspada dengan bahaya penularan Covid-19 karena pandemi belum berakhir.

“Kita harus tetap waspada terhadap pandemi Covid-19, tapi juga kita tidak boleh berhenti dalam menggerakkan ekonomi, tetap dengan kewaspadaan, tetap dengan kehati-hatian,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Jokowi: Otomotif jadi sektor unggulan untuk menarik investasi

Efek PPnBM

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, pembelian kendaraan bermotor sudah menunjukkan sinyal pemulihan. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh insentif bebas PPnBM untuk mobil di bawah 1.500 cc, yang kemudian diperluas menjadi kendaraan 2.500 cc.

"Penjualan otomotif meningkat terutama dengan tambahan fasilitas PPnBM. Terjadi surplus perdagangan dan neraca perdagangan terus positif dan tentunya memperkuat cadangan devisa," kata Airlangga.

Baca Juga: Jokowi minta jaga kebangkitan industri otomotif

Airlangga menyebut, pemulihan terlihat dari indeks manufaktur yang sudah masuk fase ekspansi. Tercatat indeks PMI manufaktur sudah mencapai angka 53,2%, angkanya bahkan lebih tinggi dibanding tahun 2019.

Beberapa industri manufaktur yang mengalami perbaikan, antara lain sektor perdagangan, makanan minuman, dan transportasi.

"Bahkan beberapa menunjukkan angka positif selama Covid-19, yaitu informasi komunikasi, kesehatan, kegiatan sosial, pertanian, serta jasa pendidikan," ungkap Airlangga.

Untuk melanjutkan pemulihan, kata Airlangga, pemerintah terus melakukan vaksinasi Covid-19. Per tanggal 6 April 2021, ada sekitar 13,4 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat.

Angka ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-8 negara yang paling banyak menyuntikkan vaksin ke warganya. Dari 8 negara itu, ada 4 negara yang juga memproduksi vaksin, antara lain AS, Inggris, India, dan China.

Baca Juga: Beragam harga mobil bekas mulai Rp 50 juta jenis hatchback per April 2021

Dengan kata lain, Indonesia menempati posisi ke-4 negara yang telah menyuntikkan vaksin, di luar negara produsen vaksin. Peringkatnya masih di bawah Brazil, Turki, dan Jerman.

"Pemerintah sudah menyiapkan untuk memberikan vaksinasi (kepada) 181,5 juta penduduk yang merupakan 70% penduduk untuk menjadi herd immunity," sebut Airlangga.
Kini, pihaknya terus menggenjot vaksin yang diproduksi Bio Farma. Vaksin ini menjadi salah satu harapan setelah India mengembargo pengiriman vaksin di luar negeri karena ada peningkatan kasus Covid-19.

"Tentunya kita lihat apa yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu vaksinasi dan PPKM yang sudah dijalankan, seluruhnya (efektif). Tren (Covid-19) menurun kecuali di Banten," pungkas Airlangga.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata Jokowi, Kini Banyak Orang RI Antre Beli Baru"
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris

Selanjutnya: Periksa deretan harga mobil bekas Rp 50 jutaan berjenis hatchback per Februari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×