Sumber: Kompas.com | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan beserta wakilnya Arcandra Tahar telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo. Mantan Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Muhammad Said Didu, berkomentar, Presiden Joko Widodo dan Jonan harus memiliki visi yang sama untuk membenahi sektor tersebut.
KESDM merupakan sektor yang sangat strategis sehingga seringkali ada kepentingan politik segelintir pihak untuk mencari keuntungan ekonomi di dalamnya. Karena itulah, pembenahannya membutuhkan dukungan politik langsung dari presiden.
Said berharap agar Presiden Jokowi dan Jonan menyamakan persepsi untuk membahas strategi pembenahan sektor ESDM, terutama dalam menghadapi para mafia di sektor tersebut. Mafia di bidang energi selalu memiliki jalur khusus untuk berbicara dengan pusat kekuasaan.
Semasa menjabat Staf Khusus Kementerian ESDM, Said mengaku kerap melihat oknum tertentu yang melangkahi Kementerian ESDM, lantas berbicara langsung dengan pihak istana. "Makanya, Jokowi harus bicara empat mata dulu dengan Jonan supaya keduanya punya persepsi yang sama dalam membenahi sektor ESDM yang banyak mafianya ini, seperti saat pemerintah sukses membubarkan Petral (Pertamina Energy Trading Limited)," kata Said.
Jokowi melantik Jonan sebagai Menteri ESDM baru dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM, Jumat (14/10) lalu karena menurut Jokowi, alasan utama penunjukan keduanya adalah alasan manajerial. "Ini isu manajemen, jangan ditarik ke isu-isu personal dan politik," kata Jokowi.
Sebelum penunjukan Jonan, posisi Menteri ESDM dipegang oleh pelaksana tugas sementara, yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
(Rakhmat Nur Hakim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News