kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Jokowi Tawarkan Konsesi Nikel ke Elon Musk, Begini Respons Kementerian ESDM


Kamis, 02 Februari 2023 / 18:41 WIB
Jokowi Tawarkan Konsesi Nikel ke Elon Musk, Begini Respons Kementerian ESDM
Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk di pabrik produksi Space X, Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu, 14 Mei 2022. Jokowi Tawarkan Konsesi Nikel ke Elon Musk, Begini Respons Kementerian ESDM.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan menawarkan insentif keringanan pajak hingga konsesi tambang nikel ke Tesla Inc. perusahaan milik Elon Musk. Adapun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyambut baik rencana ini dan siap untuk mendukung. 

Plh. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, M Idris Sihite mengatakan, informasi tersebut sejauh ini belum sampai ke Kementerian ESDM.  Namun, rencana yang dikemukakan Jokowi dinilai bagus karena membangun ekosistem tambang sampai ke hilirisasi yang lebih konkret. 

“Tapi kalau kita dapat arahan Presiden sih kita siap dukung,” ujarnya ditemui di Gedung DPR RI setelah Rapat Kerja Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (2/2). 

Baca Juga: Tesla Disebut Hampir Mencapai Kesepakatan Awal untuk Pendirian Pabrik di Indonesia

Perihal teknis pemberian konsesi lahan ini, Sihite bilang, tentu kembali ke regulasi yang ada. 

“Apakah mereka membangun enggagment dengan Aneka Tambang (Antam), ataukah mereka bikin subsidiary company itu silahkan saja,” kata Sihite memberikan contoh. 

Kerja sama memperkuat hilirisasi mineral seperti itu sejatinya sudah dilakukan di Indonesia. 

Sihite kembali mencontohkan, proyek pabrik high-pressure acid leaching (HPAL) di Weda Bay merupakan kerja sama antara Eramet SA, grup pertambangan logam asal Prancis dengan BASF, pabrikan kimia asal Jerman. Contoh lain, kerja sama PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan Ford Motor untuk memproses bijih nikel di Pomalaa. 

“Itu menunjukkan iklim keterpaduan antara hulu dengan hilir sudah berjalan,” terangnya. 

Baca Juga: Jokowi Instruksi Penggunaan Kendaraan Listrik, Ini Harga Mobil & Motor Listrik 2022

Menurut Sihite, selain dampak finansial, ditariknya perusahaan besar ke dalam negeri akan memberikan dampak sosial. Kalau industri terbangun, tentu akan memberikan efek domino positif. 

Tetapi menurutnya, hal terpenting ialah reputasi. Keputusan perusahaan besar dengan reputasi bagus, mau berinvestasi di Indonesia dapat mencerminkan  bahwa Indonesia adalah negara yang sangat baik dan kondusif untuk investasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×