kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

J&T Express catat kenaikan jumlah pengiriman barang sebesar 40% sejak pandemi


Senin, 26 Oktober 2020 / 16:34 WIB
J&T Express catat kenaikan jumlah pengiriman barang sebesar 40% sejak pandemi
ILUSTRASI. Sprinter J&T Express sedang mengantarkan paket ke pelanggan.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Global Jet Express (J&T Express) sebagai jasa pengiriman, mencatatkan kenaikan jumlah pengiriman barang sebesar 40% sejak pandemi covid-19. Umumnya kegiatan pengiriman barang akan mengalami kenaikan pada Harbolnas dibandingkan biasanya. 

Public Relations J&T Express Elena menjelaskan, Sejak April terutama memasuki bulan Ramadhan terjadi peningkatan paket dan hingga saat ini sebesar 30-40%. "Dengan rata-rata pengiriman sekitar 1,7 juta paket per hari," kata Elena kepada kontan.co.id, Senin (26/10).

Kebutuhan akan layanan pengiriman khususnya di wilayah pulau Jawa masih mendominasi tingginya aktivitas pengiriman J&T Express, hal tersebut berdampak pada peningkatan jumlah resi tertinggi pada momen belanja online 10.10 kemarin seiring bertambahnya pelaku usaha kecil yang kini sudah beralih ke bisnis online.

Baca Juga: Lion Parcel catat peningkatan volume pengiriman barang mencapai 22 juta kilogram

Elena bercerita, kendala yang dihadapi industri logistik/jasa kurir, terjadi pada awal pandemi dimana pihaknya harus menyesuaikan kembali SOP (Standard Operating Procedure) dengan menerapkan protokol kesehatan demi keamanan dan kenyamanan pelanggan serta karyawan.

Saat ini, J&T menjalankan SOP secara ketat, dengan mewajibkan karyawan yang bekerja menggunakan masker dan sarung tangan saat memindahkan barang. Selain itu, dilakukan disinfektan di gudang sortir setiap minggunya, serta semua paket lewat mesin sortir akan di disinfektan demi kenyamanan pelanggan.

Elena menambahkan, tantangan utama yang dihadapi J&T adalah geografis, karena Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak kepulauan, maka perlu penyesuaian pengiriman yang berbeda di setiap wilayah.

Tetapi pihaknya optimis, sampai dengan akhir tahun akan terjadi peningkatan trafik logistik sekitar 70%. J&T juga siap menghadapi tren kenaikan pengiriman barang dengan adanya potensi Harbolnas pada bulan November dan Desember 2020. Apalagi, menurut Elena, pergeseran penjualan barang secara offline menuju online masih terus berlangsung.

Baca Juga: Enam ruas tol baru Jabodetabek akan beroperasi akhir 2020

Oleh karena itu, J&T terus memperkuat sinergi dengan e-commerce yang telah menjalin kerjasama dengan pihaknya. Terutama, menurut Elena, melihat kondisi saat ini masyarakat banyak yang beralih berbelanja secara online dan sebagai perusahaan jasa kirim, J&T ingin mendukung dan melayani permintaan masyarakat tersebut.

Selain itu, sebagai antisipasi pengiriman ketika peak season, pihaknya telah melakukan berbagai persiapan seperti, penyediaan infrastruktur dan fasilitas gudang yang mumpuni, penambahan karyawan menjadi pilihan sejak pertengahan 2020 guna meminimalisir adanya overload pengiriman.

Selanjutnya: Soho Global Health (SOHO) memperkuat bisnis distribusi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×