Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesuksesan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menjual Central Park Mall (CP Mall) senilai Rp 4,5 triliun ternyata tak mengubah posisi raksasa properti itu sebagai raja mal Indonesia. Sederet mal besar di Jakarta dan berbagai kota masih dalam genggaman APLN.
"Sebagai perusahaan properti salah satu bisnis Agung Podomoro adalah menjual properti. Penjualan CP Mall adalah transaksi biasa dan wajar dilakukan selama memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan. Kami juga masih memiliki banyak mal kok," jelas Direktur Marketing APLN Agung Wirajaya dalam keterangannya dalam sebuah acara ESG Award, Rabu (19/10) malam.
Agung menambahkan, saat ini Agung Podomoro masih tetap memiliki sebagian saham CP Mall melalui CPM Asset Indonesia. Perusahaan juga memiliki mal besar dan strategis di Jakarta dan berbagai kota di Indonesia. Seperti Kuningan City, Senayan City, Baywalk Mall dan Emporium Mall Pluit di Jakarta, Festival City Link Bandung dan Braga City Walk di Bandung, Deli Park Medan serta Plaza Balikpapan di Kalimantan Timur.
Bersama Agung Podomoro Group (APG), APLN juga memiliki dan mengelola sejumlah pusat perbelanjaan seperti Harco Glodok, Lindeteves Trade Centre, Plaza Kenari Mas, Thamrin City, Season City, Mangga Dua Square dan Balikpapan Trade Centre.
Baca Juga: Raksasa Jepang Hankyu Hanshin Akuisisi Central Park Mall, Ini Alasannya
"Fokus kami saat ini adalah mengoptimalkan mal dan pusat perbelanjaan ini sebagai booster bagi pemulihan ekonomi Indonesia. Kami bersyukur sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk melonggarkan kunjungan ke mal pasca pandemi Covid-19, tingkat okupansi tenant dan pengunjung mal terus meningkat," ungkap Agung.
Lebih jauh Agung mengatakan, penjualan CP Mall semakin memperkuat fundamental bisnis perseroan. Dengan dukungan likuiditas yang terus bertambah, APLN akan terus mempercepat pembangunan proyek-proyek properti baru. Apalagi selama pandemi Covid-19, APLN terbukti sukses menjual proyek-proyek properti di Jakarta dan di berbagai daerah di Indonesia.
"Inisiatif kami untuk terus membangun proyek baru sejak awal pandemi Covid 19 di tahun 2020 mendapat respon luarbiasa dari konsumen. Kami percaya sektor properti akan terus bangkit dan menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi nasional pada saat ini dan ke depan," tambah Agung.
APLN telah melepas 85% saham CP Mall senilai Rp 4,5 triliun (termasuk PPN) ke CPM Asset Indonesia. Sebelumnya Hankyu Hanshin Properties Co., Ltd. melalui anak usahanya, CPM Assets Japan LLC telah mengakuisisi mayoritas saham CPM Asset Indonesia. Pasca akuisisi itu APLN masih menggenggam 28,58% saham CPM Asset Indonesia.
Baca Juga: Jual 85% Saham Central Park Mall Senilai Rp 4,53 Triliun, Saham APLN Terbang 19,47%
Penjualan CP Mall dengan harga premium itu akan menambah likuiditas APLN. Sampai Juni 2022 lalu saja perusahaan tercatat memiliki dana kas dan setara kas sekitar Rp 1,03 triliun. Selain itu, pasca transaksi ini utang perseroan juga makin kempis menyusul pelunasan pinjaman Guthrie Venture Pte. Ltd. sebesar SGD172,8 juta. Surat utang itu baru akan jatuh tempo pada 20 November 2022.
CP Mall yang mulai beroperasi pada 9 September 2009 memiliki total luas yang dapat disewakan lebih dari 128 ribu M2, dan pada bulan Agustus 2022 tingkat okupansinya mencapai hampir 95%.
Pusat perbelanjaan ini berada di kawasan Podomoro City Jakarta yang dilengkapi dengan apartemen, hotel, dan ruang perkantoran. Penghuni kawasan Podomoro City mencapai lebih dari 20 ribu jiwa.
Saat ini APLN termasuk salah satu raksasa properti yang sangat agresif dalam membangun proyek-proyek properti baru. Berbagai proyek propertinya terbentang dari Medan, Batam, Jakarta, Bogor, Depok, Karawang, Bandung, Samarinda dan Balikpapan.
"Salah satu proyek baru kami yaitu Kota Podomoro Tenjo yang mulai dipasarkan Agustus 2020, saat Covid terjadi, sudah terjual lebih dari 4,400 unit. Kami yakin kesuksesan ini akan terus berlanjut karena kebutuhan properti juga terus meningkat," tutup Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News