kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jual mobil, GM andalkan jaringan diler


Jumat, 27 November 2015 / 10:27 WIB
Jual mobil, GM andalkan jaringan diler


Reporter: Mimi Silvia | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Setelah menutup pabrik perakitan mobil di Pondok Ungu, Bekasi bulan Juli lalu, General Motors (GM) Indonesia kini fokus menjalani bisnis penjualan dan pelayanan purna jual saja. Maka itu, perusahaan otomotif yang dikenal dengan merek Chevrolet ini akan membenahi layanan dan jaringan diler mereka di Indonesia.

Sampai saat ini, GM Indonesia membawahi 45 diler yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Lokasi penyebaran diler GM terbanyak berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Gaurav Gupta Presiden Direktur GM Indonesia bilang, 45 diler tersebut sudah mewakili keberadaan Chevrolet di Indonesia. Sehingga, GM Indonesia belum berencana lagi menambah diler baru.

Gaurav menyatakan, fokus utama mereka saat ini adalah meningkatkan layanan. "Nanti setiap diler punya kualitas yang sama dimanapun berada," kata Gaurav kepada wartawan, Kamis (26/11).

Mengenai program ini, Gaurav tak menyebutkan secara spesifik nilai investasinya. Meski pabriknya telah tiada di Indonesia, namun tak menyurutkan semangat GM Indonesia menghadirkan produk anyar. Bulan Agustus 2015 lalu, GM Indonesia meluncurkan Chevrolet Trax di segmen small sport utility vehicle (SUV).

Mengenai pasokan mobilnya, GM Indonesia mengandalkan impor dari pabrik GM di Korea Selatan dan Thailand. Adapun mobil terlaris GM di Indonesia sepanjang tahun ini masih ditempati Chevrolet Spin dan Chevrolet Captiva.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), penjualan Chevrolet Spin masih tercatat sampai Oktober 2015. Padahal, produksi Spin telah dihentikan oleh manajemen GM mulai awal Juli 2015.

Soal kelanjutan Spin ini, lanjut Gaurav belum mau menjelaskannya. Jika stok Spin sudah habis, GM Indonesia hanya punya pilihan untuk mengimpornya. "Saya belum bisa komentar apapun terkait hal ini," kata Gaurav.

Seiring penutupan pabrik, GM melaporkan penurunan penjualan. Dari awal tahun sampai Oktober 2015, penjualan Chevrolet turun 54,01% menjadi 4.077 unit (lihat tabel). Namun, manajemen GM Indonesia membantah penurunan penjualan karena imbas dari penutupan pabrik.

Produsen mobil asal Paman Sam ini mengklaim, penurunan penjualan mereka murni karena pelemahan ekonomi global. Sekadar informasi saja, GM Indonesia menutup pabrik Chevrolet di Indonesia karena turunnya penjualan terutama penjualan Chevrolet Spin yang diproduksi di pabrik ini.

Sayang, Gaurav tak mau bilang terkait nasib bekas pabriknya ini. Apakah pabrik tersebut akan dijual ke investor atau tetap dikuasai oleh GM, pihak GM Indonesia masih enggan mengungkapkannya. "Kami punya banyak pilihan, masih dalam pembahasan," kilah Gaurav.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×