kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jual Tol Becakayu, Waskita targetkan bertemu pembeli Oktober mendatang


Selasa, 10 Juli 2018 / 18:32 WIB
Jual Tol Becakayu, Waskita targetkan bertemu pembeli Oktober mendatang
ILUSTRASI. Proyek pembangunan tol oleh WSKT


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Toll Road (WTR) masih terus menjajaki penjualan saham atau divestasi ruas tol yang mereka miliki. Setelah berhasil menjual tiga ruas tol yang dimiliki di PT Waskita Tol Trans Jawa (WTTR) lewat instrumen Reksa Dana Penyertaaan Terbatas (RDPT) pada April 2018 lalu, perusahaan juga menargetkan merampungkan divestasi dua ruas tol lagi lewat mekanisme yang berbeda tahun ini.

Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini menargetkan divestasi dua ruas tol yaitu Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal betung) lewat mekanisme penawaran one-on-one bisa mulai menemukan titik terang pada Oktober 2018 mendatang.

Herwidiakto, Direktur Utama WTR mengatakan, pihaknya menargetkan dana hampir Rp 3 triliun dari divestasi dua ruas tol tersebut.

"Kita targetkan Oktober 2018 sudah diketahui calon yang benar-benar minat dan kemudian akan kita proses. Ini mekanismenya penawaran one-on-one," kata Herwi di Jakarta, Selasa (10/7).

Saat ini sudah ada lima investor yang telah menyatakan minat untuk membeli dua ruas tol WTR tersebut. Investor tersebut ada swasta dan ada juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bahkan menurut Herwi, ada juga investor asing yang tertarik untuk melego divestasi WTR tersebut yang berasal dari Eropa. Hanya saja dia tidak merinci asal negara investor tersebut.

Sebelumnya, WTR telah mengantongi dana Rp 5 triliun dari divestasi tiga tol WTTR yakni Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan-Probolinggo lewat RDPT. Dalam penerbitan RDPT itu, WTR bekerjasama dengan Danareksa Investment Management (DIM).

Penerbitan RDPT ini menggunakan dua skema transaksi. Pertama, WTR mengalihkan saham sebesar 57,14 persen saham lama WTTR untuk RDPT dengan nilai Rp2,85 triliun. Kedua, WTTR menerbitkan saham baru sebesar 30 persen untuk RDPT atau setara dengan Rp2,15 triliun.

Selain melakukan divestasi, WTR juga tetap akan melakukan ekspansi bisnis dengan menambah konsesi baru. Saat ini, perusahaan membidik dua jalan tol yang akan segera di proses oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yaitu Semarang-Demak sepanjang 26,8 kilometer (km) dan Jembatan Balikpapan- Penajam Paser Utama 7,6 km. "Kita fokus di dua tol itu saja. Kita tidak ada rencana membidik ruas lain yang akan ditenderkan karena duit kita tidak cukup," kata Herwi.

Jalan Tol jembatan Balikpapan-Penajam Paser Utama merupakan proyek prakarsa konsorsium WTR bersama dengan PT KBK-Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemda Benua Taka Kabupaten Penjam Passer Utara dan Pemda Kota Madya Tingkat II Balikpapan dengan porsi saham maisng-masing 60%, 20%, 15%, dan 5%. Proyek ini diperkirakan akan menelan investasi Rp 16,5 triliun.

Sementara Tol Semarang-Demak merupakan proyek yang diinisiasi oleh pemerintah. Tahun lalu, BPJT telah melakukan proses pra kualifikasi untuk proyek ini dan konsorsium WTR dan Jasamarga dinyatakan lulus tahapan tersebut. Hanya saja, pra kualifikasi itu kemudian dibatalkan.

BPJT berencana akan melakukan tahap pra kualifikasi ulang untuk jalan tol yang diperkirakan menelan investasi Rp 15,3 triliun itu. Konsorsium WTR akan kembali mengikuti proses tersebut. "Kita akan ikut pra kualifikasi ulang. Tapi kemungkinan akan ada perubahan anggota konsorsium. Sebelumnya kami hanya berdua Jasamarga 60% dan WTR 40%. Mungkin akan tambah anggota konsorsium tapi Jasamarga yang mengatur sebagai lead," jelas Herwidiakto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×