kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Juli 2014, pesawat Airbus Lion tiba di Indonesia


Kamis, 11 April 2013 / 08:27 WIB
Juli 2014, pesawat Airbus Lion tiba di Indonesia
ILUSTRASI. Sejumlah siswa-siswi mengikuti proses pembelajaran tatap muka.KONTAN/Fransiskus SImbolon


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Lion Mentari Airlines alias Lion Air pada Maret lalu meneken perjanjian jual beli atas 234 unit Airbus di Paris senilai US$ 24 miliar atau setara Rp 228 triliun. Pesawat Airbus tersebut akan secara bertahap didatangkan ke Indonesia, yang dimulai pada Juli 2014 mendatang.

"Tahun depan mulai datang. Juli tahun depan ada enam pesawat," kata Rusdi Kirana, Direktur Utama Lion Air di Hotel Sheraton Bandara Soekarno Hatta, Rabu (10/4).

Perlu diketahui, Lion Air memesan 234 Airbus dengan dua tipe, yakni Airbus 320 dan Airbus 321. Pemesanan ini menunjukkan niat perusahaan maskapai penerbangan berstatus keluarga tersebut serius untuk mengibarkan bendera bisnisnya. Tentunya, Lion Air ingin mencicipi pasar penerbangan global, setelah sebelumnya sukses menjadi penguasa pasar domestik.

Untuk selanjutnya, pesawat Airbus di tahun 2015 akan didatangkan sebanyak 14 buah dan di tahun 2016 sebanyak 20 buah.

"Yah, secara bertahap," tandasnya.

Asal tahu saja, Lion Air mendapatkan pembiayaan pembelian pesawat Airbus tersebut dari sindikasi Export Credit Agency (ECA) di Inggris, Prancis, dan Jerman. Untuk pembelian satu pesawat, mendapatkan jatah kredit 10-15 tahun. Pertimbangan pria kelahiran 17 Agustus 1963 tersebut untuk membeli pesawat Airbus dalam jumlah besar adalah dikarenakan target yang dibidik bukan hanya pasar lokal, melainkan juga pasar Asia Pasifik dengan memanfaatkan kebijakan open sky di tahun 2015.

"Kami akan buat penerbangan baru di negara yang sedang kami bicarakan saat ini. Moga-moga tahun ini," pungkasnya.

Nantinya, di negara bidikan ekspansi Lion tersebut, bentuk kerja samanya akan sama seperti Malindo Airlines. Malindo adalah usaha patungan Lion Air dengan perusahaan Malaysia National Aerospace and Defence Industries (NADI Sdn. Bhd) dengan kepemilikan saham Lion Air sebesar 49% dan NADI sebesar 51% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×