Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Meski masih menjadi anak bawang, PT Nissan Motor Indonesia (NMI) sudah bisa bersaing dengan produsen mobil murah lainnya. Sejak diluncurkan dari awal Mei, sampai saat ini, jumlah pesanan Datsun Go+ sudah lebih dari 1.000 unit.
Indri Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia mengatakan, perusahaannya belum memasang target resmi untuk penjualan mobil murah dengan kapasitas tujuh penumpang ini. Namun, manajemen Nissan mengharapkan sampai Maret 2015, kontribusi Datsun Go+ bisa mencapai lebih dari 40% target total penjualan Nissan. "Penjualan Nissan secara keseluruhan hingga akhir tahun fiskal lebih dari 90.000 unit. Untuk Datsun Go+ diharapkan 40.000 unit," ujar Indri kepada KONTAN, Jumat (16/5).
Walaupun Datsun Go+ sudah bisa dipesan, Indri bilang, pengiriman baru bisa dilakukan di awal bulan Juni. Sekedar informasi, Datsun Go+ diproduksi di pabrik Nissan yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Pabrik kedua yang baru diresmikan awal Mei ini menelan dana investasi sebesar ¥ 33 miliar.
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), penjualan mobil murah pada periode Januari-April 2014 mencapai 57.648 unit. Pangsa pasar terbesar dipegang oleh Toyota Agya yakni sebesar 46,58%. Disusul kemudian oleh Daihatsu Ayla dengan perolehan market share sekitar 29%. Sisanya adalah Suzuki Wagon R dan Honda Brio Satya.
Sebagai pemain baru, Indri bilang, Nissan tak khawatir akan kalah saing dengan produsen lainnya. Alasannya, mobil murah yang ditawarkan oleh Nissan berbeda.
Saat ini, mobil murah keluaran pabrikan mobil masuk dalam kategori city car. Sedangkan, bentuk Datsun Go+ lebih seperti Multi Purpose Vehicle (MPV). "Dalam sebuah kompetisi, yang diuntungkan konsumen. Sebab, konsumen diberikan produk yang bervariasi, salah satunya produk kami," kata Indri.
Tambah diler
Tak hanya sibuk berjualan mobil, Nissan juga berencana untuk menambah diler resmi baru. Saat ini, setidaknya ada 39 diler resmi Nissan yang sudah berdiri. Pada akhir tahun ini, Nissan menargetkan bisa memiliki 95 diler anyar.
Pembukaan diler baru ini tak hanya difokuskan di Pulau Jawa, melainkan juga tersebar di wilayah lainnya seperti Sulawesi, Sumatra, dan Kalimantan. Di tahun 2016 nanti, Nissan berharap bisa memiliki sedikitnya 225 unit diler resmi. Setiap pembangunan satu unit diler membutuhkan dana sebesar US$ 1 juta sampai US$ 2 juta, tergantung lokasi diler tersebut.
Periode Januari hingga April 2014, penjualan Nissan mencapai 14.221 unit. Jumlah ini turun 40,62% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 19.998 unit.
Sekedar informasi, dalam tiga bulan pertama tahun 2014, rata-rata penjualan Nissan mencapai 4.000 unit per bulan. Namun, di bulan April 2014, penjualan Nissan meluncur turun menjadi hanya sebanyak 1.851 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News