kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,00   -3,02   -0.34%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jurus Adaro Energy (ADRO) tangkal dampak merosotnya harga batubara akibat corona


Minggu, 10 Mei 2020 / 14:03 WIB
Jurus Adaro Energy (ADRO) tangkal dampak merosotnya harga batubara akibat corona
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The logo of PT Adaro Energy as seen at PT Adaro Energy headquarters in Jakarta, Indonesia, October 20, 2017. REUTERS/Beawiharta/File Photo


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) masih terus menjalankan efisiensi dan kontrol biaya, guna memitigasi tekanan pasar dan harga batubara di tengah kondisi pandemi corona (covid-19).

Maklum, harga batubara yang tercermin dari Harga Batubara Acuan (HBA) pada Mei melanjutkan tren penurunan, yang merosot 7.08% menjadi US$ 61,11 per ton.

Head of Corporate Communication Adaro Energy, Febriati Nadira, menyatakan, harga batubara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol perusahaan. ADRO pun memperkirakan, tantangan di pasar dan harga batubara akan terus berlanjut di tahun 2020 ini.

Baca Juga: Saham Pertambangan Emas Mengkilap, Saham Batubara Makin Gelap

Untuk itu, ADRO berupaya mempertahankan kinerja yang solid melalui model bisnis yang terintegrasi. Dengan begitu, sambung Nadira, ADRO akan terbantu untuk tidak tergantung dengan fluktuasi harga batubara.

Ia pun mengatakan bahwa anak-anak perusahaan ADRO di pilar utama terlibat dalam setiap bagian rantai pasokan batubara.

"Sehingga perusahaan dapat mengontrol biaya, meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko pihak ketiga, serta eksekusi strategi demi kelangsungan bisnis" kata Nadira kepada Kontan.co.id, Minggu (10/5).

Nadira mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum akan mengubah panduan produksi di tahun 2020. Sedangkan dari sisi penjualan, ia pun menyebut bahwa pengiriman masih berjalan sesuai jadwal.

Dengan begitu, Nadira memastikan ADRO akan tetap melakukan kegiatan operasi dan eksplorasi sesuai rencana tambang perusahaan, dengan tetap meningkatkan keunggulan operasional.

Baca Juga: Jadi indeks dengan penurunan paling tipis, begini prospek saham pertambangan

Adapun, mematok target produksi batubara sekitar 54 juta—58 juta ton pada tahun ini. Jumlah tersebut sedikit melampaui target tahun 2019 yang ada dikisaran 54 juta—56 juta ton.

Sedangkan realisasi produksi batubara ADRO sepanjang 2019 mencapai 58,03 juta ton alias tumbuh 7,38% (yoy) dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 54,04 juta ton.

Kendati tetap mengejar target-target operasional, tapi Nadira memastikan bahwa ADRO akan memprioritaskan pencegahan penyebaran Covid-19 di area kerja pertambangan.

Baca Juga: Ini 10 saham net buy terbesar asing pada perdagangan kemarin, Selasa (5/5)

Terkait hal ini, ia mengklaim bahwa sejak covid-19 merebak di Wuhan, China pada pertengahan Januari lalu, ADRO telah melakukan upaya antisipasi dan telah mulai mengenalkan pola physical distancing.

Pada bulan Februari, ADRO menerbitkan sejumlah instruksi dan protokol pencegahan Covid-19 atau Crisis Management Plan for Contagious Disease Outbreak, serta membentuk task force covid-19.

"Setiap minggu tim melaksanakan pertemuan dengan menggunakan sarana komunikasi jarak jauh guna membahas isu-isu terkait wabah penyakit ini dan dilanjutkan dengan pengambilan keputusan strategis," sebut Nadira.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×