kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jurus Premium Motorindo Abadi (PMA) masuk bisnis motor off road


Senin, 29 April 2019 / 19:50 WIB
Jurus Premium Motorindo Abadi (PMA) masuk bisnis motor off road


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi alam Indonesia yang memiliki kontur pegunungan berhutan menjadi surganya trek kendaraan off-road. Alhasil para Agen Pemegang Merek (APM) kian berlomba-lomba menawarkan kendaraan off-roadnya.

Misalnya, PT Premium Motorindo Abadi (PMA) yang menjadi agen tunggal pemegang merek (ATPM) Husqvarna sejak 2017 di Indonesia. Sebelumnya, merk asal Swedia sudah dijual oleh PMA sejak 2010. Namun saat itu PMA hanya menjadi diler saja.

Keseriusan PMA di pasar off-road bahkan kian besar mulai tahun ini. Mengingat PMA resmi menjadi distributor merk KTM. Berbeda dengan KTM Duke dan RC kelas yang telah dijual oleh PT Penta Laju Jaya Motor, PMA hanya menjual untuk kendaraan dirt bike serta street bikes dari KTM.

Untuk diketahui, PT Penta Laju Jaya Motor adalah APM yang menjual motor KTM rakitan India. Sedangkan PT Premium Motorindo Abadi menjual motor KTM yang dirakit langsung di negara asalnya, Austria.

Mahrani, Komisaris PT Premium Motorindo Abadi menjelaskan sejak beberapa tahun belakangan tren motor off-road meningkat di Indonesia. Hal ini dengan adanya banyaknya acara tingkat balap off-road nasional maupun internasional.

Ditambah dengan munculnya komunitas-komunitas pecinta motor off-road di seluruh Indonesia. Untuk itu PMA banyak mendekatkan diri dengan komunitas dan juga ikut terlibat dalam acara-acara off road di seluruh Indonesia.

"Kami lihat trennya akan meningkat karena tak hanya jadi sepeda motor hobi tapi juga jadi bagian gaya hidup," kata Mahrani kepada Kontan.co.id, Senin (29/4).

Dalam periode dari 2017 sampai saat ini, penjualan Husqvarna telah mencapai 1.500 unit. Tiap tahun penjualan Husqvarna ditargetkan mencapai 800 unit sampai 900 unit. Sedangkan untuk KTM ditargetkan pada tahun awal mencapai 860 unit.

"Penjualannya biasanya ramai di musim balap seperti di bulan Mei, Juli dan juga akhir tahun," tambahnya.

Mahrani menambahkan produknya tidak memiliki kompetitor setara dengan merk lain di Indonesia. Mengingat dari spesifikasi mesin sudah berbeda ditambah kendaraan-kendaraan dari Husqvarna kebanyakan ditujukan untuk tingkat balapan.

Adapun saat ini PMA baru memiliki tujuh diler di Jawa dan Bali. Di tujuh diler tersebut menjual dua merek yakni Husqvarna dan KTM. Ditargetkan dalam tahun ini jumlah diler bertambah menjadi 18 outlet yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Untuk memperkuat penjualan, PMA juga baru saja meluncurkan motor balap edisi khusus dan terbatas FC 450 Rockstar Edition 2019 dan Streetbike model Vitpilen 701 dalam event Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS).

Di ajang yang sama KTM juga menggelar promo berbagai model sepeda motor Offroad dan Motor Jalanan (Street Bikes).

Adapun untuk produksinya saat ini PMA masih mengimpor secara CKD produk KTM dan Husqvarna dari Austria yang dikirim ke Singapura. Dari Singapura kemudian baru dikirim ke Indonesia.

Saat ini PMA sedang dalam tahap studi pasar untuk dapat merakit secara CKD untuk merk Husqvarna. "Prinsipal sudah mengizinkan untuk perakitan. Ditargetkan akhir tahun 2019 sudah bisa dimulai realisasi perakitannya," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×