kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kabelindo incar pertumbuhan 21%


Jumat, 02 Juni 2017 / 15:49 WIB
Kabelindo incar pertumbuhan 21%


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Kabelindo Murni Tbk, berencana menambah kapasitas produksi pabrik, setelah banyak kecipratan proyek dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kini, emiten berkode KBLM di Bursa Efek Indonesia ini sedang menggodok rencana ekspansi tersebut.

Direktur PT Kabelindo Murni Tbk Petrus Nugroho mengatakan, penambahan kapasitas produksi mulai direalisasikan tahun depan. Sembari itu, KBLM berupaya mengoptimalkan kapasitas terpasang pabrik yang sudah ada. "Rencananya mau menambah kapasitas kabel aluminium dua kali lipat untuk keperluan PLN," kata Petrus, kepada KONTAN (1/6).

Sejauh ini, pabrik milik KBLM berkapasitas 1.000 ton kabel tembaga per bulan dan 200 ton kabel aluminium per bulan. Adapun utilisasi pabrik sampai akhir tahun lalu sekitar 70%. Kalau rencana peningkatan produksi tercapai, maka jumlah produksi kabel aluminium sebanyak 400 ton per bulan atau 4.800 ton per tahun.

Mengenai jumlah investasi yang dibutuhkan, Petrus masih enggan membeberkan. Alasannya, keputusan tentang pendanaan belum final, karena masih melihat penyerapan sampai akhir tahun nanti. Pada tahun ini, Kabelindo hanya menganggarkan capex atawa belanja modal Rp 5 miliar. "Capex untuk maintenance dan renovasi fasilitas," sebutnya.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal pertama 2017, penjualan kabel KBLM ke PLN menyumbang 23,6% dari total pendapatan, yakni Rp 74,1 miliar. Naik 36% ketimbang tahun lalu yang hanya Rp 54,6 miliar.

Sampai kuartal pertama 2017, KBLM memperoleh penjualan senilai Rp 314 miliar atau naik 17% dibandingkan tahun lalu, Rp 267 miliar. Namun perolehan laba bersih turun 12% dari Rp 6,4 miliar menjadi Rp 5,6 miliar.

Menurut Petrus, tahun lalu, industri kabel berkinerja baik lantaran mencicipi harga tembaga yang rendah. Di tahun 2016, KBLM memperoleh penjualan senilai Rp 987 miliar dengan perolehan laba bersih Rp 21,2 miliar. Tahun ini, Kabelindo menargetkan pendapatan Rp 1,2 triliun atau menyasar pertumbuhan 21%. "Target ini seiring rencana pemerintah mempercepat megaproyek listrik 35.000 MW yang ditargetkan tuntas dalam lima tahun," sebut Petrus.

KBLM masih mengempit proyek pengadaan kabel dari PLN yang terbaru hingga Agustus 2017. Namun, Petrus tak merinci total nilai proyek anyar tersebut.

Selain ke PLN, Kabelindo memasok kabel listrik kepada dua perusahaan swasta. Kontribusinya sekitar 20% dari total penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×