kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Kabut asap, 474 penerbangan Pekanbaru dibatalkan


Selasa, 18 Maret 2014 / 18:38 WIB
Kabut asap, 474 penerbangan Pekanbaru dibatalkan
ILUSTRASI. Penyerahan tank, pengangkut personel lapis baja dan kendaraan militer kepada Angkatan Bersenjata Ukraina saat negara itu merayakan Hari Tentara di Kyiv, Ukraina 6 Desember 2021.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Insiden kabut asap yang melanda langit Pekanbaru, Riau sejak bulan lalu akhirnya memang turut mengganggu jalannya bisnis penerbangan tanah air.

Tak hanya menyebabkan keterlambatan datang atau berangkatnya pesawat, insiden tersebut juga membuat banyak maskapai gagal beroperasi.

Berdasarkan data yang dilansir dari PT Angkasa Pura II, tercatat 474 penerbangan dari dan ke bandara Sultan Syarif Kasim II Batam terpaksa dibatalkan. Sedangkan yang mengalami keterlambatan mencapai 297 penerbangan. Kemudian sebanyak 29 penerbangan terpaksa dialihkan ke kota lain.

“Hal tersebut berdampak ke hilangnya potensi pendapatan Bandar Sultan Syarif Kasim II sekitar Rp 1,3 miliar,” papar Sekertaris Perusahaan AP II, Daryanto dalam rilisnya, Selasa (18/3).

Menurutnya, bandara di kota Pekanbaru termasuk bandara yang memberikan pemasukan cukup baik setelah Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Kualanamu. Tahun lalu saja, jumlah pergerakan penumpang mencapai 3,25 juta atau meningkat 17,32% dibandingkan tahun 2012 yang hanya 2,77 juta. Sedangkan jumlah pergerakan pesawat mencapai 30.022 pergerakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×