kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

Kadin dan Perindustrian akan Tinjau Bisnis dengan Somalia


Selasa, 19 Januari 2010 / 19:14 WIB
Kadin dan Perindustrian akan Tinjau Bisnis dengan Somalia


Reporter: Raymond Reynaldi | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Kementerian Perindustrian dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan membentuk rencana bisnis (business plan) sebagai tindak lanjut kerjasama industri Indonesia dengan Somalia.

“Kita dan Kadin ingin bikin business plan untuk melihat apa yang bisa kita follow up. Saya bilang sama mereka kasih waktu 10 hari,” ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat, usai menerima delegasi Menteri Perindustrian dan Perdagangan Somalia Abdirashid M. Abdi, Selasa (19/1).

Menurut Menperin, pemerintah menawarkan skim bisnis yang cukup menarik, di mana mereka akan mengirim bahan baku, seperti kapas dan kulit, untuk diproses oleh industri Indonesia. “Terus dikirim kembali ke negaranya dengan tarif 0%,” terang dia.

Selain itu, kata dia, Somalia juga membutuhkan pasokan suku cadang kendaraan bermotor, alat-alat pertanian, serta produk perikanan. “Mereka minta supaya kita mengirim ikan tuna ke sana,” tutur dia.

Hidayat menambahkan, pemerintah Somalia juga serius menawarkan kepada industri konstruksi lokal untuk menggarap proyek perumahan sederhana di sana. Nantinya, kata dia, selain mengerjakan proyek perumahan tersebut, kontraktor kita juga bisa mendatangkan material konstruksi dari Indonesia. “Desainnya juga dari kita,” ujar dia.

Namun, Hidayat mengaku, keterbatasan informasi dan jaringan bisnis ke Somalia masih menjadi hambatan penetrasi pelaku bisnis nasional. Oleh karena itu, Kemenperin bersama Kadin akan mengumpulkan semua informasi pendukung.

“Tentu kita harus dapat informasi soal network dan kondisi perbankan di sana,” papar dia. Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Soetrisno bilang, pihaknya mengincar pasokan kapas Somalia.

"Meski jumlahnya tidak besar tapi murah karena tarifnya bisa 0%," terang dia. Apalagi, kata Benny, tekstil dan produk tekstil (TPT) olahan dari kapas Somalia bakal kembali diekspor ulang ke negara benua Afrika tersebut dengan harga yang kompetitif tanpa pungutan bea masuk. "Jadi produk kita bisa bersaing di sana," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×