Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Saat ini, OILS telah memproses semua hasil limbah termasuk penggilingan ampas kopra untuk kemudian diproses lebih lanjut menjadi pakan ternak yang ditujukan bagi usaha bisnis lokal.
Setelah adanya MoU ini, pihaknya akan melakukan pre-assesment terhadap current business untuk mengoptimalkan net zero emisi yang dapat kami lakukan ke depan.
Direktur Utama PT ChemStar Indonesia, Kwee Sutrimo mengatakan hal ini merupakan gerak cepat dalam membangun komitmen menyongsong bumi yang lebih baik dan tetap mengedepankan keekonomian melalui praktik ESG.
“Para Fund Manager dan investor sekarang justru yang terdepan dalam menggerakkan kebangkitan investasi di perusahaan yang berbasis environmental. Tentunya tren serupa pada nantinya akan dimulai di Indonesia,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Kemenperin Dukung Kolaborasi BUMN dan Swasta Mempercepat Ekosistem Kendaraan Listrik
Oleh karenanya, lanjut Kwee, ChemStar Indonesia dapat menginisiasi terlebih dahulu di dalam gerakan dekarbonisasi oleh KADIN Net Zero Hub.
Secara bertahap nantinya, produsen bahan kimia ini akan memenuhi aspek ESG secara keseluruhan ke depan. Kwee bilang, hal ini merupakan investasi dan ke depannya akan memperoleh value yang lebih tinggi di masa yang akan datang.
Dalam upaya dekarbonisasi di internal dari sisi operasional ChemStar telah melakukan zero waste management dalam pengelolaan limbah hingga melakukan pengurangan penggunaan air dalam melakukan kegiatan produksi.
“Saat ini kami tengah menggandeng pihak ketiga yakni, carbon ethics untuk mengkalkulasi besaran dekarbonisasi Perseroan. Harapannya, dengan langkah-langkah awal ini ChemStar akan memberikan partisipasi konkrit dalam menjaga bumi untuk masa depan,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News