kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kadin: Jangan impor, stok gula masih cukup sampai Mei 2012


Kamis, 22 Desember 2011 / 13:36 WIB
Kadin: Jangan impor, stok gula masih cukup sampai Mei 2012
ILUSTRASI. Tenaga kesehatan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum mendapatkan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Jurang Mangu Pondok Aren Tangerang Selatan, Jumat (15/1).


Reporter: Dani Prasetya | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Stok gula masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Mei 2012. Stok gula kristal putih hingga Desember 2011 tercatat sebesar 850.000 ton.

Dengan asumsi kebutuhan gula tiap bulan sebanyak 200.000 ton maka diperkirakan stok petani, pengusaha, dan PTPN sanggup memenuhi konsumsi hingga Mei 2012.

"Rekomendasi kami jangan ada impor hingga Mei," ucap Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Natsir Mansyur, di sela diskusi pengamanan pasar domestik, Kamis (22/12).

Apabila pemerintah memutuskan impor gula hari ini, maka surat izin impor baru akan keluar pada Januari 2012. Setelah melalui proses pemesanan maka gula baru akan sampai ke Indonesia sekitar 3-4 bulan kemudian.

Artinya, gula impor itu akan masuk ke pasaran tepat di saat waktu produksi. "Bisa merusak harga petani kalau pemerintah memutuskan impor," ungkapnya.

Harga gula

Harga gula di 2012 diperkirakan masih relatif tinggi. Sebab, tren penjualan produsen gula jelang semester 1 selalu mahal. Terutama karena hampir semua negara tidak berproduksi.

Harga gula impor saat ini sekitar US$ 750 per ton freight on board (FOB). Angka itu belum termasuk biaya lain-lain seperti ongkos kirim. "Tahun depan pasti lebih tinggi," ujarnya.

Sementara, mengenai harga lelang gula tahun depan, Natsir memprediksi, akan ada peningkatan lantaran ada rencana kenaikan harga patokan petani (HPP).

Saat ini harga lelang sekitar Rp 8.400-Rp 8.500 per kilogram (kg). Kemungkinan tahun depan bakal lebih tinggi karena meningkatnya HPP. "Kemungkinan akan ada kenaikan 20%," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×