kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kadin: Perlu ada aturan agar swasta tertarik bangun jalan tol


Selasa, 29 Oktober 2019 / 20:26 WIB
Kadin: Perlu ada aturan agar swasta tertarik bangun jalan tol
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di lokasi proyek pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang di Desa Cibadak, Lebak, Banten, Senin (28/10/2019).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pembangunan jalan tol dalam lima tahun ke depan direncanakan akan dilanjutkan dengan target sekitar 2.500 km dengan perkiraan investasi Rp 250- Rp 375 triliun.

Rencananya, pemerintah akan menggunakan pembiayaan dari investasi badan usaha maupun Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), sehingga partisipasi swasta sangat diharapkan dalam percepatan pembangunan jalan tol di Indonesia.

Baca Juga: Waskita Toll Road akan selektif memilih proyek jalan tol

Erwin Aksa, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Konstruksi dan Infrastruktur menilai untuk memenuhi rencana tersebut pemerintah harus mendorong dengan kebijakan menarik dari sisi investasi. Menurutnya, hal tersebut lantaran bisnis tol memerlukan dana besar dan jangka panjang dengan kondisi dana perbankan yang terbatas.

“Pemerintah perlu mengeluarkan sejumlah kebijakan yang menarik dari sisi investasi agar pihak swasta tertarik dan mau berinvestasi di proyek pembangunan jalan tol,” ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (29/10).

Karenanya, ia melihat perlunya pemerintah mencari alternatif model bisnis dan pilihan skema pembiayaan pembangunan jalan tol yang secara risiko lebih kecil sehingga pihak swasta berani berinvestasi.

Sebelumnya, sejumlah capaian pembangunan di bidang konstruksi dan infrastruktur menjadi catatan dalam periode pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Nusantara Infrastructure akan terus tambah portofolio jalan tol

Dalam lima tahun terakhir, pemerintah telah menegaskan komitmennya terhadap sektor pembangunan ini dengan meningkatkan alokasi anggaran infrastruktur hingga Rp 1.739 triliun. Pemerintah juga telah membangun diantaranya 3.194 km jalan perbatasan dan 1.387 km jalan tol serta  811,9 km rel kereta api.

Memasuki periode kedua, Erwin juga menyambut baik program prioritas Presiden Jokowi yakni dengan melanjutkan pembangunan infrastruktur dengan fokus menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi.

Selain itu juga pembangunan infastruktur yang mempermudah akses ke kawasan wisata yang mampu mendongkrak lapangan kerja baru dan mampu mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat.

Ia mengatakan, dari kalangan pengusaha juga memiliki pemahaman yang sama dengan pemerintah, yaitu membangun infrastruktur yang berarti membangun masa depan.

Baca Juga: Bahas integrasi pengelolaan transportasi di Jakarta, Erick Tohir temui Anies

Disebutkan jalan tol merupakan salah satu infrastruktur transportasi darat penting untuk menunjang konektivitas dengan beragam manfaat seperti pengaruh pada perkembangan wilayah & peningkatan ekonomi, meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang, serta penghematan biaya dan waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×