Reporter: Vina Elvira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo resmi menaikkan harga bahan bakar (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar mulai hari Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB. Kenaikkan harga BBM subsidi ini dinilai berdampak dampak bagi semua sektor dan pada setiap skala usaha.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Koordinator Bidang Maritim, InvestasI, dan Luar Negeri Shinta Kamdani menuturkan, meskipun tidak semuanya terpengaruh secara langsung di overhead cost (biasanya pada komponen beban logistik atau transportasi), hampir semua pelaku usaha akan terkena dampak dari sisi penyesuaian atau penurunan daya beli masyarakat pasca kenaikan harga BBM subsidi ini.
Menurut Shinta, pertumbuhan konsumsi masyarakat kemungkinan besar akan melambat dalam jangka pendek, hingga masyarakat melakukan penyesuaian kembali terhadap pola konsumsi dan pengeluaran mereka dari efek kenaikan harga BBM subsidi ini di semua komponen living cost.
"Khususnya karena efek kenaikan harga BBM dan pangan terjadi pada saat yang bersamaan, meski pemerintah mencoba meredam efek negatifnya dengan subsidi-subsidi pendapatan kepada masyarakat," ujar Shinta, kepada Kontan.co.id, Minggu (4/9).
Baca Juga: Harga BBM Naik, Kadin Minta Pemerintah Beri Stimulus untuk Pelaku Usaha
Lebih jauh soal dampaknya ke sektor usaha, Shinta mengatakan bahwa seberapa signifikansi dampak harga BBM ini akan bergantung pada sektor dan skala usaha masing-masing. Sebab, komponen beban usaha yang dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM juga berbeda-beda di tiap sektor.
Dia mencontohkan, di sektor jasa, beberapa yang akan terkena dampak besar adalah sektor transportasi, logistik, jasa perjalanan atau pariwisata, serta sektor perdagangan. "Sementara sektor jasa lain seperti sektor perbankan atau pendidikan tidak terlalu banyak terpengaruh," sambung dia.
Begitu pula dengan sektor non-jasa, semuanya akan terkena dampak, namun Kadin berpendapat sektor yang akan terkena dampak paling tinggi adalah sektor perikanan tangkap, pertanian dan juga industri manufaktur yang pada umumnya punya ketergantungan cukup tinggi terhadap penggunaan BBM dalam komponen biayanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News