kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kadin: Sorgum Bisa Jadi Solusi Atasi Ketergantungan Impor Gandum


Kamis, 16 Maret 2023 / 21:51 WIB
Kadin: Sorgum Bisa Jadi Solusi Atasi Ketergantungan Impor Gandum
ILUSTRASI. Kadin Indonesia menilai pemanfaatan tanaman sorgum bisa menjadi jawaban untuk mengatasi ketergantungan impor gandum. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pemanfaatan tanaman sorgum bisa menjadi jawaban untuk mengatasi ketergantungan impor gandum. Hal itu juga bisa dilakukan sebagai upaya dalam memperkuat ketahanan pangan.

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menilai hilirisasi pangan menjadi kunci dalam mengatasi ketahanan pangan, salah satunya dengan memanfaatkan tanaman sorgum.

"Sorgum punya potensi besar menggantikan ketergantungan Indonesia terhadap gandum," ucap dia dalam acara Agrinnovation Conference 2023, Rabu (15/3).

Baca Juga: Beras dan Diversifikasi Konsumsi Pangan

Arsjad menilai sorgum bisa diolah menjadi berbagai produk, seperti tepung sorgum, beras sorgum, dan produk turunan lainnya yang punya nilai jual tinggi. 

"Dengan demikian, Indonesia bisa memanfaatkan krisis yang ada menjadi peluang sumber ketahanan pangan baru dan juga subtitusi impor gandum," kata dia.

Di sisi lain, Arsjad berpendapat adanya konflik geopolitik Ukraina dan Rusia yang terjadi pada 2022 telah mendistrupsi supply chain global dan mendorong kelangkaan pangan sehingga makin mendesak isu ketahanan pangan dunia. 

Baca Juga: Pemerintah Terus Mendorong Pengembangan Lumbung Pangan di Berbagai Daerah

Dia juga menyebut wilayah yang tanahnya cenderung subur, termasuk Indonesia, ternyata tak terbebas dari kerentanan pangan. Adapun Asia Tenggara saat ini 20% populasinya terancam mengalami kerentanan pangan dengan tingkat sedang atau parah.

Dia menerangkan indeks ketahanan pangan Indonesia pada 2022 berada di level 60,2. Angka itu masih di bawah rata-rata global dengan skor 62,2, padahal Indonesia adalah negara agraris dengan sumber daya alam dan potensi agrikultur yang melimpah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×