kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Kadin: Sorgum Bisa Jadi Solusi Atasi Ketergantungan Impor Gandum


Kamis, 16 Maret 2023 / 21:51 WIB
Kadin: Sorgum Bisa Jadi Solusi Atasi Ketergantungan Impor Gandum
ILUSTRASI. Kadin Indonesia menilai pemanfaatan tanaman sorgum bisa menjadi jawaban untuk mengatasi ketergantungan impor gandum. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pemanfaatan tanaman sorgum bisa menjadi jawaban untuk mengatasi ketergantungan impor gandum. Hal itu juga bisa dilakukan sebagai upaya dalam memperkuat ketahanan pangan.

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menilai hilirisasi pangan menjadi kunci dalam mengatasi ketahanan pangan, salah satunya dengan memanfaatkan tanaman sorgum.

"Sorgum punya potensi besar menggantikan ketergantungan Indonesia terhadap gandum," ucap dia dalam acara Agrinnovation Conference 2023, Rabu (15/3).

Baca Juga: Beras dan Diversifikasi Konsumsi Pangan

Arsjad menilai sorgum bisa diolah menjadi berbagai produk, seperti tepung sorgum, beras sorgum, dan produk turunan lainnya yang punya nilai jual tinggi. 

"Dengan demikian, Indonesia bisa memanfaatkan krisis yang ada menjadi peluang sumber ketahanan pangan baru dan juga subtitusi impor gandum," kata dia.

Di sisi lain, Arsjad berpendapat adanya konflik geopolitik Ukraina dan Rusia yang terjadi pada 2022 telah mendistrupsi supply chain global dan mendorong kelangkaan pangan sehingga makin mendesak isu ketahanan pangan dunia. 

Baca Juga: Pemerintah Terus Mendorong Pengembangan Lumbung Pangan di Berbagai Daerah

Dia juga menyebut wilayah yang tanahnya cenderung subur, termasuk Indonesia, ternyata tak terbebas dari kerentanan pangan. Adapun Asia Tenggara saat ini 20% populasinya terancam mengalami kerentanan pangan dengan tingkat sedang atau parah.

Dia menerangkan indeks ketahanan pangan Indonesia pada 2022 berada di level 60,2. Angka itu masih di bawah rata-rata global dengan skor 62,2, padahal Indonesia adalah negara agraris dengan sumber daya alam dan potensi agrikultur yang melimpah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×