Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan berupaya mengurangi penjualan tiket kereta api dari loket-loket. Tahun ini, perusahaan pelat merah ini menargetkan penjualan tiket sekitar 65%-70% dari channel-channel eksternal.
Mukti Jauhari, Corporate Deputy Director of Passenger Tranport Marketing and Sales KAI mengatakan, pihaknya akan terus mendorong penjualan tiket lewat channel eksternal agar lebih produktif dan efisien. "Ke depan penjualan tiket lewat loket-loket di stasiun akan kita hapuskan," kata Mukti di Jakarta, Rabu (8/3).
Tahun ini, KAI menargetkan jumlah penumpang sekitar 72 juta penumpang di luar penumpang yang diangkut oleh anak usahanya yakni PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ). Perusahaan ini mengharapkan penjualan tiket lewat mitra-mitra mereka bisa mencapai 46,8 juta. Sedangkan tahun lalu, penjualan tiket KAI lewat channel eksternal telah mencapai 41 juta lembar tiket atau 60% dari total penjualan tiket yang sebanyak 69 juta.
Untuk mencapai target tersebut, KAI telah melakukan kerja sama dengan aplikasi travel booking Traveloka. Kerja sama tersebut sudah dimulai sejak Januari 2017. Dari situ calon penumpang kereta api kini sudah bisa melakukan pembelian tiket lewat aplikasi tersebut.
Menurut Mukti, saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan 31 channel eksternal. Selain Traveloka, pembelian tiket kereta api juga bisa dilakukan lewat Tokopedia, gerai Alfamart, Indomaret, Alfamidi, kantor pos, Tiket.com dan lain-lain.
Perusahaan ini juga akan menggandeng Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil agar konsumen lebih mudah dalam melakukan pengisian data saat melakukan transaksi pembelian tiket kereta.
"Kita kalau mau beli tiket, tidak perlu isi data lagi. Tinggal scan KTP saja nanti identitas langsung tercetak di situ," ujarnya. Mukti menargetkan awal 2018 rencana tersebut sudah bisa direalisasikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News