kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kalbe Farma (KLBF) mulai distribusi Covifor, harganya Rp 3 juta per vial


Kamis, 01 Oktober 2020 / 13:39 WIB
Kalbe Farma (KLBF) mulai distribusi Covifor, harganya Rp 3 juta per vial
ILUSTRASI. Proses produksi obat di Pabrik PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF), Cikarang, Jawa Barat, Senin (2/5).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) siap memasarkan produk remdesivir bernama Covifor di Indonesia. Memanfaatkan jaringan pemasaran dan distribusi yang dimilikinya,  KLBF itu mendistribusikan Covifor ke seluruh provinsi di Indonesia mulai hari ini.

Adapun Covifor (Remdesivir) Injection yang diproduksi oleh perusahaan farmasi asal India Hetero itu dipatok  dengan harga Rp 3 juta per vial. Akan tetapi, harga ini masih berpotensi berubah ke depannya.

" Jika volume meningkat harga bisa ditinjau kembali," jelas Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Kamis (1/10).

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) teken pemasaran remdesivir, Mirae rekomendasi trading buy

Asal tahu saja, dalam mendistribusikan produk ini ke Indonesia, KLBF berkolaborasi dengan anak usaha Hetero, PT Amarox Global Pharma.

Country Manager PT Amarox Global Pharma Sandeep Sur dalam kesempatan yang sama menjelaskan, pihaknya tidak memberikan batasan pasokan produk ke Indonesia. Sebab, pabrik di India memiliki kapasitas yang memadai sesuai dengan kebutuhan Indonesia.

Untuk saat ini, pihaknya menyanggupi minimal pasokan ke Indonesia antara 200 ribu hingga 300 ribu unit dan tidak memberikan batasan volume ke depan.

" Sebanyak apa pun kebutuhan Indonesia, kami bisa menyediakan," jelas Sandeep Sur, Kamis (1/1).

Vidjong menambahkan, KLBF saat ini masih melakukan perhitungan berapa besar kebutuhan remdesivir dari seluruh wilayah di Indonesia.

Yang jelas, KLBF akan terus berkoordinasi dengan Hetero dan Amarox Global Pharma untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara bertahap.

Asal tahu saja Covifor ini telah mengantongi Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM). Oleh karenanya, obat ini akan langsung didistribusikan ke rumah sakit.

Dalam kesempatan yang sama Dr. Erlina Burhan, tim pakar dokter gugus tugas nasional Covid-19, menjelaskan bahwa remdesivir ini berfungsi untuk menghambat replikasi virus.

Baca Juga: Kalbe Farma teken kerja sama dengan Amarox Pharma Global distribusikan remdesivir

Obat ini dapat mencegah pasien dari kondisi yang lebih parah, sehingga sistem imune pasien dapat kembali mengendalikan tubuh.

Remdesivir  sebelumnya berhasil untuk menangani pasien dengan virus Ebola. Di berbagai negara, remdesivir juga diujicobakan untuk pasien Covid-19 dan memberikan hasil yang baik.

Oleh karena itu, Erlina berharap, ke depannya  obat ini bisa merata tersedia ke seluruh Indonesia dengan harga yang  terjangkau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×