kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalog tambah 5 kereta logistik tahun depan


Kamis, 01 Desember 2016 / 22:58 WIB
Kalog tambah 5 kereta logistik tahun depan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Kereta Api Logistik (Kalog) akan terus melakukan ekspansi angkutan barang tahun depan. Tahun depan, perusahaan ini menargetkan bisa bisa mengoperasikan 14 kereta api barang.

Sementara saat ini, Kalog telah mengoperasikan 8 kereta api yang digunakan untuk angkutan barang. Satu kereta barang lagi ditargetkan akan dioperasikan pada 5 Desember mendatang untuk melayani rute Sei Mangkei - Pelabuhan Belawan.

Sugeng Prayitno, Direktur Operasi dan Pemasaran Kalog mengatakan prospek kereta barang ke Sei Mangkei akan cerah ke depan karena kawasan tersebut merupakan kawasan ekonomi khusus. " Kita baru akan layani angkutan barang untuk Unilever disana. Tapi kedepan kita akan layani juga perusahaan-perusahaan lain," katanya di Jakarta, Kamis (1/12).

Kereta yang akan dioperasikan Kalog terdiri dari 15 gerbong berkapasitas 400.000 ton. Kereta tersebut akan dioperasikan sekali dua hari. Selain karena kawasan industri, prospek Sei Mangkei juga dinilai menarik karean dekat dengan pelabuhan Kuala Tanjung yang akan segera di bangun.

Pada Januari 2017, Kalog juga berencana mengoperasikan kereta api angkutan limbah dari Citeurep. Menurut Sugeng, angkutab limbah lewat kereta api memiliki keunggulan karena keselamatannya terjamin dan tidak mengganggu lingkungan yang dilewati dibandingkan harus diangkut dengan menggunakan truk.

Lalu, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini juga akan mengoperasikan kereta angkutan barang khusus CPO dan Semen Hyblo tahun depan. "Ini sedang proses ke arah Join Operation. Nanti rutenya dari Gresik ke Jakarta, " ungkap Sugeng.

Meskipun Kalog terus melakukan ekspansi, namun tantangan bisnis angkutan kereta api barang masih berat. Pasalnya, pengguna angkutan peti kemas kereta api dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) 10%, sedangkan angkutan barang lewat truk bebas pajak. Inilah yang membuat banyak orang masih memilih menggunakan truk. Lebih mahalnya tarif angkutan barang lewat kereta api membuat Kalog masih belum bisa untung saat mengoperasikan kereta-kereta baru.

Padahal menurut Sugeng keuntungan angkutan barang lewat kereta api banyak sekali seperti hemat bahan bakar dan mengurangi kerusakan jalan raya akibat truk-truk yang lewat. Oleh karena itu, dirinya berharap agar pemerintah memberikan insentif agar pengguna angkutab barang beralih dari truk ke kereta.

Tingkat keterisian kereta api barang yang dioperasikan Kalog dari Jakarta menuju Surabaya sebetulnya sudah semakin membaik. Saat ini okupansinya mencapai 80%. Namun okupansi dari Surabaya menuju Jakarta hanya hanya 40-50%.

Kendati tantangan berat, Kalog optimis bisa terus bertumbuh dengan inovasi dan pengembangan yang terus mereka lakukan. Tahun depan, perusahaan ini menargetkan pendapatan Rp 725 miliar, naik dari target tahun ini Rp 625 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×