Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Semakin populernya penggunaan kamera mirrorless mengundang pabrikan elektronik untuk ikut berjualan kamera saku berfitur laiknya single lens reflect (SLR) tersebut. Salah satu pabrikan itu adalah Samsung.
Pabrikan asal Korea Selatan ini memprediksi, di masa mendatang, kamera mirrorless yang kini tengah ngetren di luar negeri bakal mendapat tempat di pasar lokal. "Tren global menunjukkan tren pasar mengarah ke mirrorless. Indonesia pasti bakal mengekor ke sana," kata Febri Rusli,Manajer Pemasaran Produk Kamera PT Samsung Electronics Indonesia.
Sampai saat ini, komposisi penjualan kamera di Indonesia masih dipegang kamera saku alias kamera kompak dengan porsi sebesar 80%. Urutan kedua dipegang kamera SLR yang biasa dipakai fotografer dengan porsi 15%. Sisanya, sekitar 5% baru dipegang kamera mirrorless.
Febri memprediksi, lima tahun mendatang atau 2017, komposisi penjualan kamera bakal terbalik. Justru yang bakal menguasai pasar kamera domestik adalah kamera mirrorless. Maklum, saat ini, harga kamera mirrorless masih terbilang mahal, sekitar Rp 5 juta per unit.
Namun, Samsung justru melansir tiga kamera mirrorless sekaligus, NX1.000, NX210, dan NX20. Kamera seharga Rp 6 juta - Rp 9 juta per unit ini sudah dilengkapi fasilitas wi-fi. Sayang, Febri belum bisa mengungkapkan soal target penjualan kamera mirrorless Samsung yang muncul perdana di awal tahun ini. Yang pasti, tipe kamera kompak masih menyumbang 90% dari total penjualan kamera Samsung.
Selain Samsung, Sony juga sudah melansir kamera mirrorless teranyar, yakni RX 100 seharga Rp 6 juta per unit. Presiden Direktur Sony Indonesia, Satoru Arai berharap, kamera mirrorless Sony terbaru ini bisa mendongkrak penjualan kamera Sony sampai akhir tahun di atas 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News