kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kantongi proyek Kedubes, TOTL tembus target 2012


Jumat, 21 September 2012 / 08:45 WIB
Kantongi proyek Kedubes, TOTL tembus target 2012
ILUSTRASI. Perbedaan gender dapat mempengaruhi strategi dalam berinvestasi. Akan tetapi, ini baru ditemukan pada generasi boomees. Kontan/Panji Indra


Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Meskipun masih berada di kuartal ketiga-2012, PT Total Bangun Persada Tbk telah berhasil menembus target kontrak baru sepanjang tahun ini yang dipatok sebesar Rp 1,8 triliun. Target tersebut terlampaui setelah Total mengantongi proyek teranyar, yaitu pembangunan Kedutaan Besar Australia senilai A$ 230 juta (sekitar Rp 2,29 triliun).

Sebagai gambaran, sebelumnya, hingga akhir Agustus 2012, Total telah meraih kontrak baru senilai Rp 1,39 triliun. Angka itu saja sudah mencapai 77% dari target 2012.

Sekretaris Perusahaan Total, Elvina Hermansyah mengungkapkan, pihaknya ditunjuk Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Negara Commonwealth Australia untuk membangun Kedubes Australia yang baru. "Dengan proyek ini, target kontrak baru kami di tahun ini telah tercapai," ujarnya, Kamis (20/9).

Dalam pengerjaan proyek prestisius ini, perusahaan yang berkode saham TOTL ini menggandeng PT Leighton Contractors Indonesia untuk membentuk joint operation. Leighton merupakan anak usaha dari grup bisnis Leighton Holdings yang berbasis di Australia.

Kompleks Kedutaan Besar Negeri Kanguru yang baru berbeda dengan lokasi saat ini. "Kedutaan Australia yang baru dirancang sebagai gedung yang sangat canggih dan berkualitas tinggi sebagaimana gedung prestisius kelas dunia lainnya," papar Elvina. Total luas area mencapai 40.500 meter persegi di kawasan Patra Kuningan.

Selain gedung perkantoran lima lantai, perseroan ini juga akan membangun kediaman duta besar, akomodasi staf, fasilitas rekreasi, dan infrastruktur di kompleks itu.

Laba melonjak

Total dan Leighton akan mulai membangun proyek Kedubes Australia itu pada akhir tahun ini. "Lama pengerjaaan diperkirakan tiga tahun," ujar Elvina.

Total juga baru mendapatkan kontrak pembangunan gedung perkantoran Menara Senraya di Blok M, Jakarta Selatan, dengan jangka waktu pengerjaan selama dua tahun. Namun, untuk proyek ini, Elvina enggan berbagi informasi nilai kontrak.

"Kami juga sudah memperoleh kontrak pengerjaan Trans Hotel Bandung II dan PLTU Keban Agung di Lahat, Sumatera Selatan," imbuh Moeljati Soetrisno, Direktur Keuangan Total.

Sederet proyek lain yang berhasil digenggam Total, antara lain, proyek Hermitage Service Apartment di Menteng, pembangunan Gedung Bandara Berau tahap II di Kalimantan Timur, Tuboscope Building Imeco di Jakarta, serta beberapa gerai Ramayana di Parung, Klender, Cibinong, dan Cibadak.

Tahun ini, Total juga akan menggarap beberapa proyek industrial building untuk PT Gudang Garam Tbk di Gempol, Jawa Timur. Kemudian Hotel JW Marriott dan Hotel Holiday Inn di Bali serta convention hall di Samarinda, Kalimantan Timur.

Sepanjang tahun ini, Total membidik pendapatan sebesar Rp 1,9 triliun, atau naik 21% ketimbang pencapaian tahun lalu. Adapun, laba bersih ditargetkan melonjak 41% dari tahun lalu, menjadi
Rp 175 miliar.

Hingga paro pertama 2012, Total telah menorehkan pendapatan Rp 856 miliar. Jumlah tersebut naik 12,2% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Sementara, laba bersihnya meningkat hingga 42,4%, menjadi Rp 86,28 miliar.

Jasa konstruksi memberikan kontribusi terbesar, yaitu 94,33% dari total pendapatan Total. Pemasukan lain berasal dari penjualan kondotel, sewa properti, restoran, dan sewa peralatan konstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×