kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kantongi rekomendasi, kuota ekspor konsentrat Freeport dan Amman meningkat


Kamis, 02 April 2020 / 19:03 WIB
Kantongi rekomendasi, kuota ekspor konsentrat Freeport dan Amman meningkat
ILUSTRASI. andy.dwijayanto@kontan.co.id-Andy Dwijayanto / KONTAN-Tambang Bawah Tanah Freeport Bakal Membentang 1000 Km


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa rekomendasi ekspor konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sudah berakhir pada 8 Maret 2020. Kedua perusahaan tersebut pun sudah mendapatkan rekomendasi alias Surat Persetujuan Ekspor (SPE) baru untuk periode setahun ke depan.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengungkapkan kuota ekspor untuk dua perusahaan tersebut mengalami kenaikan.

Untuk PTFI, kata Yunus, jumlah rekomendasi yang diberikan sebanyak 1.069.000 wet ton konsentrat tembaga yang diberikan pada 16 Maret 2020 untuk setahun ke depan.

Baca Juga: Freeport Indonesia dan Vale Indonesia (INCO) Mewaspadai Efek Corona

Menurut Yunus, angka itu sesuai dengan rencana ekspor di dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) PTFI tahun ini. Sementara pada periode yang lalu, PTFI hanya mengantongi kuota ekspor sebanyak 746.953 wet ton konsentrat tembaga.

Yunus bilang, kenaikan volume tersebut berkaitan dengan kapasitas produksi di tengah masa transisi tambang bawah tanah PTFI. "Sekarang meningkat karena produksi (tambang) underground merambat naik," kata Yunus saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/4).

Sementara itu, kuota ekspor AMNT juga naik menjadi 373.626 wet ton konsentrat tembaga, yang diberikan pada 17 Maret 2020 untuk periode setahun.

Kuota ekspor konsentrat AMNT mengalami peningkatan dari periode sebelumnya yang berada di angka 336.100 wet ton. "Rencana ekspor di RKAB 2020 sebesar 373.626 wet ton," kata Yunus.

Baca Juga: Konstruksi proyek smelter Alumina (SGAR) Antam-Inalum ditargetkan Mei tahun ini

Yunus pun sebelumnya menjelaskan, ada sejumlah pertimbangan yang dinilai oleh Kementerian ESDM dalam memutuskan berapa besaran kuota ekspor yang disetujui untuk periode setahun.

Yakni terkait cadangan mineral yang bisa ditambang, kapasitas input produksi dan juga pabrik pengolahan, serta kesesuaian volume berdasarkan RKAB. Termasuk juga progres pembangunan smelter yang sedang dikerjakan.

Adapun, jumlah cadangan terkira yang dimiliki oleh PTFI tercatat sebesar 1,29 miliar ton. Sedangkan cadangan terbuktinya sebanyak 570,43 juta ton. Sementara itu, cadangan dari tambang batu hijau dan blok elang yang dimiliki AMNT sebanyak 23,08 juta ton konsentrat tembaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×