kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Karawang Catatkan Pemanfaatan Resi Gudang Untuk Pertama Kalinya


Rabu, 26 Januari 2022 / 13:25 WIB
Karawang Catatkan Pemanfaatan Resi Gudang Untuk Pertama Kalinya
Resi gudang beras di Karawang, Jawa Barat.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) merilis data pemanfaatan resi gudang untuk pertama kali di Karawang, Jawa Barat. Tercatat, sebanyak 20 ton beras telah diregistrasikan ke dalam sistem resi gudang.

Registrasi Resi Gudang beras perdana di daerah yang dikenal sebagai lumbung padi ini, dilakukan oleh PT Panca Pujangga Perkasa yang merupakan pengelola gudang SRG di Karawang.

Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan, keberadaan registrasi perdana resi gudang untuk komoditas beras di Karawang ini merupakan hasil dari berbagai upaya edukasi dan sosialisasi yang dijalankan berbagai pihak kepada pata petani dan pemilik komoditas.

"Ini tentunya hal yang menggembirakan, karena daerah Karawang selama ini dikenal sebagai lumbung padi nasional, namun selama ini belum ada registrasi resi gudang dari daerah ini," kata Fajar dalam keterangan tertulis, Rabu (26/1).

Baca Juga: ICDX Menargetkan Peluncuran Kontrak Karet di Semester Kedua 2022

Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Widiastuti menambahkan, adanya registrasi perdana resi gudang untuk komoditas beras di Karawang sejalan dengan upaya Bappebti untuk mendorong pemanfaatan resi gudang.

Pihaknya berharap resi gudang juga akan dimanfaatkan oleh para pemilik komoditas dari berbagai penjuru nusantara, dan pelaku usaha lain baik yang berperan sebagai offtaker atau pembeli akhir dan sebagai pengelola gudang. Apalagi, Indonesia memiliki potensi untuk pengembangan resi gudang, dan untuk itu perlu upaya bersama para pemangku kepentingan di ekosistem resi gudang ini.

"Ke depan Bappebti akan terus mengajak para pemangku kepentingan dalam ekositem resi gudang, untuk bersama-sama melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait manfaat resi gudang," imbuhnya

Terkait pemanfaatan sistem resi gudang, Direktur PT Panca Pujangga Perkasa Rahajeng Oktovione Putri Bestari mengatakan, resi gudang diharapkan  dapat  menjadi  salah  satu  instrumen pengukuran ketersediaan stok nasional, khususnya terkait dengan bahan pangan seperti beras.  

Ia menilai, hal ini dimungkinkan karena data ketersediaan stok di setiap gudang SRG terintegrasi melalui suatu Sistem Informasi Resi  Gudang (IS-WARE) yang dikelola oleh Pusat Registrasi.  

Selain itu, dengan adanya resi gudang para petani akan memperoleh harga jual yang lebih baik, mendapatkan jaminan kepastian mutu dan jumlah komoditi, serta memperoleh pinjaman dari Bank dengan jaminan Resi Gudang.

"Untuk itu, kami juga mengajak para petani untuk berusaha secara berkelompok, sehingga meningkatkan efisiensi biaya dan posisi tawar petani," jelasnya.

Baca Juga: Bursa Kripto Indonesia Bakal Meluncur pada Kuartal I 2022

Sebagai daerah yang dikenal sebagai lumbung padi, Karawang saat ini memiliki lahan persawahan seluas 95.000 ha, dengan produksi rata-rata 7,2 ton per hektare (ha). Sedangkan dalam realisasi produksi padi, sepanjang tahun 2021 mencapai 1,4 juta ton Gabah Kering Panen (GKP).

Dengan adanya registrasi perdana resi gudang untuk komoditas beras di Karawang ini, Fajar berharap ke sepan para petani dan pemilik komoditas padi maupun beras di Karawang mulai memanfaatkan instrumenresi gudang ini.

Pasalnya banyak manfaat yang bisa diperoleh para petani dan pemilik komoditas padi dan beras, salah satunya adalah untuk menjaga kestabilan harga. Selain itu, dengan memanfaatkan resi gudang, petani dan pemilik komoditas dapat menjaminkan resi gudang yang dimiliki untuk mendapatkan pembiayaan yang bisa dipergunakan untuk musim tanam berikutnya.

Terkait Resi Gudang Beras, data dari Kliring Berjangka Indonesia menyebutkan, sepanjang tahun 2021 tercatat 69 RG beras yang diregistrasi, dengan volume 3.801 Ton. Sedangkan di tahun 2020, tercatat 39 RG beras yang diregistrasi, dengan volume 2.460 ton.

"Kami optimistis, ke depan pemanfaatan resi gudang untuk komoditas beras akan terus mengalami peningkatan. Untuk itu, kami sebagai pusat registrasi akan terus melakukan upaya sosialisasi serta edukasi baik kepada para petani maupun pengelola gudang," tutupnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×