Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Edy Can
JAKARTA. Produksi kopi diperkirakan meleset dari target pemerintah. Kementerian Pertanian memperkirakan, realisasi produksi kopi tahun ini sebesar 738.000 ton. Angka ini jauh dibawah target produksi kopi sebesar 763.000 ton.
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengatakan, target produksi kopi tidak tercapai karena cuaca buruk dan serangan hama. Menurutnya, hama yang menyerang tanaman kopi mampu menurunkan produktivitas kopi hingga 60%.
Kendati meleset dari target, produksi kopi 2012 lebih besar dari 2011 lalu. Tahun lalu, realisasi produksi kopi sebesar 657.138 ton.
Untuk menggenjot produksi kopi, Kementerian Pertanian akan mempercepat perluasan areal tanam dan peremajaan tanaman.
Pada 2013 ini, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII akan mengatrol produksi kopi 25% dari sebelumnya menjadi 300.000 ton. "Tahun ini target kopi dari petani binaan mencapai 50.000 ton untuk arabika dan robusta sebesar 250.000 ton," kata Komisaris Utama PTPN XII Delima Hasri Dharmawan.
Genjot ekpor kopi olahan
Bukan produksi saja, pemerintah juga akan meningkatkan ekspor produk olahan kopi. Selama ini, sekitar 75% produksi kopi di Indonesia diekspor dalam bentuk mentah dan 25% menjadi kopi bubuk atau kopi instan. Rusman mengatakan, nilai ekspor kopi akan meninggi bila lebih banyak mengekspor dalam bentuk kopi bubuk.
Upaya menggenjot ekspor kopi ini seiring dengan naiknya konsumsi di dunia. Berdasarkan data International Coffee Organization (ICO), sejak tahun 2010 tren peningkatan konsumsi kopi dunia sebesar 2,5% per tahun. Pada 2015 konsumsi kopi dunia diprediksi diperkirakan mencapai 155 juta karung. Pada 2020, konsumsi kopi dunia diramalkan mencapai 165 juta karung hingga 173 karung.
Secara global, Delima mengaku petani di Indonesia masih kesulitan mengolah untuk memberikan nilai tambah pada kopi. Dia mencatat, petani Indonesia pernah kalah dengan Vietnam dalam mengekspor komoditas kopi robusta pada 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News