kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Karyawan Newmont protes soal bea keluar mineral


Senin, 10 Maret 2014 / 13:48 WIB
Karyawan Newmont protes soal bea keluar mineral
ILUSTRASI. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih terus mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) hingga September 2022. ANTARA FOTO/Joko Sulisty/ss/pd/14


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Sebanyak 3.000 karyawan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) menggelar aksi tandatangan sebagai bentuk protes pengenaan bea keluar (BK) mineral olahan, sehingga menyebabkan ekspor tambang perusahaan tersebut terpaksa berhenti di kuartal I 2014.

Ketua Pengurus Unit Kerja Serikat Pekerja Tambang Samawa (PUK SPATS) PT NNT Iwan Setiawan mengklaim jumlah tersebut diperkirakan bertambah, mengingat saat ini ada 9.000 karyawan NNT, ditambah lagi pekerja sektor informal yang bergantung pada pendapatan mereka.

Rencananya kain sepanjang 200 meter tersebut akan disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan DPR RI. Dengan cara itu diharapkan presiden dan DPR RI bisa membantu menyelesaikan masalah BK tersebut.

"Kebijakan bea keluar itu bagi kami merupakan malaikat pencabut nyawa, dan pemerintah tentu tahu akibatnya bila masyarakat bawah ini resah dan berupaya mempertahankan hidup," kata Iwan dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Senin (10/3/2014).

Lebih lanjut dia mengatakan, aksi tanda tangan tersebut merupakan gerakan spontanitas karyawan atas nasib yang tidak menentu dan bentuk dukungan kepada perusahaan yang saat ini berupaya menyelesaikan permasalahan bea keluar agar tidak terjadi kemungkinan terburuk tutup operasi.

"Sekarang perusahaan sudah melakukan pemutusan kontrak dengan sebagian perusahaan jasa pendukung yang menjadi subkontraktor. Jangan sampai nasib yang sama menimpa kami karena pembebanan bea keluar progresif itu. Kami akan bergerak menuntut dan mendukung perusahaan," katanya. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×