kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 di gerai Dior Indonesia, APPBI: Pencegahan sudah maksim


Senin, 27 Juli 2020 / 20:46 WIB
Kasus Covid-19 di gerai Dior Indonesia, APPBI: Pencegahan sudah maksim


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan penanganan yang dilakukan manajemen Dior Indonesia terkait satu kasus positif Covid-19 yang menimpa karyawannya sudah cukup baik.

"Sebagaimana yang sudah mereka sampaikan, mereka akan menutup sementara tokonya. Mereka juga merawat karyawannya, memeriksakan karyawannya yang lain serta melakukan sterilisasi di tokonya, jadi menurut saya itu sudah sangat cukup," ujar Stefanus Ridwan kepada Kontan.co.id, Senin (27/7).

Dia melanjutkan, semua pusat perbelanjaan yang berada dalam naungan APPBI telah menerapkan aturan protokol kesehatan dan pencegahan yang maksimal dan cukup ketat.

Baca Juga: Bill Gates bukan lagi orang terkaya kedua dunia versi Forbes

Dia menyayangkan kejadian yang menimpa Dior Indonesia ini, terkesan dilebih-lebihkan sehingga khawatir makin membuat masyarakat enggan mengunjungi mall.

"Jika dibandingkan dengan pasar tradisional misalnya, kasus positif di sana bisa mencapai puluhan atau ratusan. Sangat berbeda jauh dengan temuan kasus di mall. Tetapi kami selalu mendapat peringatan dari aparat. Padahal di tempat lain pun, banyak yang tidak menerapkan protokol kesehatan sama sekali," sambungnya.

Ia berkata, sejak pemberlakuan PSBB dilonggarkan sejak akhir Juni lalu, kunjungan masyarakat di pusat perbelanjaan masih cenderung landai.

Stefanus menambahkan, hal ini masih erat kaitannya dengan kekhawatiran masyarakat terhadap Covid-19 walau pusat perbelanjaan kini telah menerapkan protokol yang sangat ketat.

Baca Juga: Kasus Corona di Indonesia menembus angka 100.000

Plaza Senayan yang terhitung sebagai jenis high-end mall, diproyeksikan oleh Stefanus, akan mengalami penurunan kunjungan lagi akibat pemberitaan kasus positif di gerai Dior Indonesia.

"Bagaimana mau menggerakkan ekonomi lagi, kalau pusat perbelanjaan yang kembali dikenai peringatan dan penindakan, malah menjadi kontra. Sementara itu tempat yang sudah jelas menjadi klaster baru penyebaran virus dibiarkan saja, itu kan diskriminasi," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×