kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kawasaki rambah pasar sepeda motor klasik


Minggu, 23 Maret 2014 / 18:13 WIB
Kawasaki rambah pasar sepeda motor klasik
ILUSTRASI. Manfaatkan Promo Indodana PayLater Buat Liburan, Diskon s.d Rp1 Juta di Tokopedia


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) menghadirkan produk baru yang masuk ke segmen motor klasik Motor yang dibanderol seharga mulai Rp 64,9 juta. Sepeda motor ini ditargetkan terjual 200 unit setahun.

Assistant General Manager, Marketing Division PT KMI, Yusuke Shimada, mengatakan, motor CBU dari Jepang tersebut kin banyak digunakan oleh komunitas motor klasik di Indonesia. "Kami mau masuk segmen baru. Kami ingin menyasar konsumen yang lifestyle atau fashion retro," katanya sewaktu peluncuran Kawasaki Estrella, Jumat malam (21/3)

Motor ini awalnya diluncurkan di Jepang. Kemudian negara kedua untuk pemasarannya adalah Indonesia. Harga yang ditawarkan Rp 64,9 juta untuk yang standar dan yang klasik dibanderol seharga Rp 66,7 juta harga on the road Jakarta.

Dewi Septianti, Deputi Department Head Sales and Promotion KMI bilang, banyak penggemar motor klasik yang sengaja melakukan modifikasi agar motornya lebih terlihat klasik. Nah, sekarang pihaknya menyediakan motor klasik yang sudah lengkap dengan asesorisnya. "Daripada mengubah sparepart motor lama lebih baik kami sediakan motornya yang baru," kata Dewi.

Dewi menjelaskan, saat ini pasar motor klasik atau retro tidak terlalu besar, tetapi Kawasaki ingin serius menggarapnya. Selama ini pihaknya, hanya bermain di pasar motor sport dan motor bebek. "Akan ada 8 produk baru untuk tahun ini dan kurang 4 produk lagi hingga akhir tahun nanti," terangnya.

Sayangnya penjualan Kawasaki belum bisa memuaskan mengingat pabrik barunya belum berproduksi secara efektif. "Bulan ini sebenarnya target kami 15.000. Tanggal 20 lalu baru sekitar 7.000," jelas Dewi.

Penyebab dari penjualan yang kurang memuaskan ini karena banyak vendor yang menyuplai kebutuhan produksinya belum lancar dalam memasok barang. Padahal, secara produksi Kawasaki sudah bisa normal apabila vendor tidak telat mengirimkan barang.

"Kami optimis Maret akan lebih baik daripada Februari," jelas Dewi. Di Februari lalu penjualan Kawasaki tercatat 12.384 unit. Naik sekitar 51% ketimbang bulan Januari yang hanya 8.190 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×