kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KCJ belum operasikan kereta dari Jepang


Senin, 24 Februari 2014 / 07:43 WIB
KCJ belum operasikan kereta dari Jepang
ILUSTRASI. Manfaatkan Promo Tiket.com 10.10 dengan Diskon To Do Domestik Hingga Rp500.000


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) kembali menerima kedatangan 20 kereta bekas Jepang di Pelabuhan Tanjung Priok. Ini merupakan kedatangan tahap keenam kedatangan kereta seri 205 yang dipesan dari East Japan Railway Company (JR East). Dengan demikian tercatat sudah 150 kereta bekas yang tiba di tanah air.

“Sisanya sekitar 30 lagi diperkirakan akan datang pertengahan Maret nanti,” kata manager humas Eva Chairunisa, manager humas PT KCJ kepada Kontan, Minggu (22/2).

Meski sudah ratusan kereta yang tiba di tanah air, sayangnya belum satu pun yang dioperasikan oleh PT KCJ. Eva beralasan hal itu disebabkan karena semua kereta yang datang tersebut harus melalui tahap sertifikasi oleh Kementerian Perhubungan dan uji coba terlebih dahulu. Ia lantas memaparkan dari 130 kereta yang telah datang, 20 unit diantaranya sudah selesai proses sertifikasi, 20 unit dalam tahap pengajuan sertifikasi dan sisanya 90 unit masih tahap persiapan seperti uji statis dinamis, make up interior, eksterior dan perakitan.

“Jadi belum ada yang beroperasi,” imbuhnya.

PT KCJ melakukan pembelian 180 KRL bekas dari Jepang dengan menggelontorkan dana sekitar Rp 180 miliar. Dalam rangka pembelian kereta tersebut, perusahaan melakukan pinjaman ke sejumlah Bank BUMN seperti Bank Mandiri, Bank BRI dan Bank BNI. Perusahaan pengelola KRL itu mengaku berhasil mendapatkan harga kereta bekas yang jauh lebih murah dibandingkan harga kereta baru dari JR East. Kereta baru buatan Eropa dan INKA biasanya dibandrol dengan harga Rp 12 miliar per gerbongnya, tetapi untuk kereta bekas hanya Rp 1 miliar.

Berbeda dari KRL yang sudah ada, kereta seri 205 ini memiliki kapasitas daya tampung yang lebih banyak. Jika sebelumnya 1 gerbong hanya mengakut 200 orang kini bisa 230 orang. Rangkaian seri 205 didesain dengan dua gerbong khusus yang memiliki kursi lipat sehingga pada jam sibuk kursi tersebut dapat dilipat dan menampung lebih banyak penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×