kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,73   -14,78   -1.58%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keberadaan Pelabuhan Patimban diyakini mampu tingkatkan kinerja industri otomotif


Jumat, 20 November 2020 / 18:35 WIB
Keberadaan Pelabuhan Patimban diyakini mampu tingkatkan kinerja industri otomotif
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier menyebutkan, jasa pelayanan yang berada dalam ekosistem pelabuhan jadi faktor produktivitas otomotif.

Taufiek meyakini, optimalisasi pelabuhan Patimban dapat meningkatkan produktivitas industri otomotif nasional. Kelancaran arus perputaran dalam ekosistem pelabuhan akan menjadi bagian penting untuk memenuhi segala kebutuhan serta percepatan kegiatan di pabrik.

"Jadi penerapan di sektor ini dengan demand yang sifatnya kelancaran, kecepatan, hingga keamanan dari barang yang akan dieskpor dan impor bahan baku ini penting. Pengelolaan pelabuhan jadi nilai utama penunjang produktivitas," kata Taufiek dalam diskusi virtual, Jumat (20/11).

Taufik berharap penguatan kegiatan pelabuhan Patimban mengaplikasikan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Mulai dari pengangkutan produk, pengiriman, custom clearance, hingga pre-inspection bisa terekam dengan teknologi canggih.

Baca Juga: Gaikindo berharap Pelabuhan Patimban bisa kompetitif di Asia Tenggara

Hal ini akan menekan waktu tunda atau delay yang tidak perlu di wilayah pelabuhan. Selain itu, pengelola pelabuhan Patimban dapat menyiapkan tenaga terampil untuk mengurusi beragam kebutuhan dan pelayanan khusus bagi mobil yang akan dikirim ke negara lain.

"Artinya, pelabuhan menangkap semua kebutuhan yang ada di sektor otomotif secara optimal," ungkap dia.

Lebih lanjut Taufiek mengatakan, disahkannya UU 11/2020 tentang Cipta Kerja dan kehadiran pelabuhan Patimban nantinya diyakini mampu mengerek investasi ke Indonesia. Salah satu hal yang dapat dimanfaatkan adalah adanya kelancaran arus barang dari mancanegara.

"Ini akan selaras dengan fungsi ekonomi yang ada menjadi maksimal. Sekali lagi pengelola pelabuhan betul-betul mengerti permintaan di sektor industri secara garis besar," ujar Taufiek.

Baca Juga: Pemerintah ajak industri otomotif optimalkan keberadaan Pelabuhan Patimban

Sementara itu, Ekonom Senior Aviliani mengapresiasi keberadaan pelabuhan Patimban nantinya. Sebab, selama ini yang menjadi faktor daya saing industri salah satunya masalah logistik. Ia menyebut masalah logistik menjadi kendala karena biaya cukup besar kontribusinya terhadap harga pokok.

“Jadi sebenarnya kalau kita punya pelabuhan internasional itu sangat baik karena kita bisa langsung (ekspor) ke negara – negara tujuan. Sehingga keuntungan yang diperolah jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Itu jadi salah satu keuntungan kalau kita punya pelabuhan internasional,” ujar Aviliani.

Ia berharap adanya pelabuhan Patimban dapat dilakukan subsitusi impor, tetapi ekspor juga naik. Hal tersebut diyakini menjadi keunggulan dari pelabuhan Patimban.

“Dan mungkin juga harus related dengan (pelabuhan) tanjung priuk supaya tidak ada persaingan diantara (pelabuhan) Tanjung Priok dan (pelabuhan) Patimban,” kata Aviliani.

Selanjutnya: Ini rencana pengembangan bisnis Jasa Armada Indonesia (IPCM) di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×